Jakarta –
Pemerintah Kabupaten Cianjur Jawa Barat menyadari Puncak, Bogor tidak bisa menerima kendaraan saat akhir pekan dan libur panjang. Pembangunan Jalan Puncak II dinilai menjadi solusi utama mengatasi kemacetan umum tersebut.
Jalan Punchak mimpi buruk selama 24 jam sejak Minggu (15/9/2024) hingga Senin (16/9). Wisatawan menikmati perayaan panjang Maulid Nabi.
Kendaraan bermotor menumpuk di badan jalan hingga melebihi kapasitas jalan. Jalan Puncak yang hanya mampu menampung 70.000 kendaraan ini menghubungkan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur. Panjangnya sekitar 22,7 kilometer, lebar jalan rata-rata 7 meter, dan penuh mobil.
Selama hampir 40 tahun, polisi telah melakukan upaya preventif dalam mengatasi kemacetan lalu lintas dengan mengarahkan lalu lintas melalui sistem satu arah yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1986.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan padatnya lalu lintas di Cianjur menyebabkan antrian lalu lintas hingga 18 kilometer di wilayah hukum Cianjur, sehingga membuat pengendara terjebak selama lebih dari 12 jam akibat padatnya lalu lintas di jalan utama Puncak.
“Jalan Punchak sudah tidak mampu lagi menampung kendaraan dalam jumlah besar setiap long weekend, sehingga Jalan Punchak II menjadi solusi utama untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas di jalan utama menuju Cianjur atau sebaliknya,” ujarnya.
Dikatakannya, dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang 17 kilometer yang memasuki wilayah Cianjur untuk mendukung pembangunan jalan Puncak II yang menghubungkan pusat pemerintahan dengan Kabupaten Bogor. .
Bahkan, pihaknya berencana menyelesaikan pembangunannya agar jalan Puncak II tidak dilintasi kendaraan migrasi atau wisata dari Jabodetabek dan langsung terhubung dengan jalan kabupaten di distrik Chipanas.
“Kami berharap Jalan Punchak II segera dibangun oleh pemerintah pusat dan bukan hanya sekedar angan-angan karena merupakan satu-satunya solusi kemacetan di Jalan Punchak karena kehadirannya dapat meningkatkan jumlah perjalanan dan perekonomian. Cianjur, khususnya wilayah utara,” ujarnya.
Asep Suparman, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Cyanjur, mengatakan rencana serupa, setelah melakukan tindakan di Kecamatan Punchak, mengatasi kemacetan parah yang berkepanjangan dalam jangka waktu yang lama masih belum menjadi solusi. hari libur karena lalu lintas padat.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pusat, termasuk perwakilan masyarakat Cyanjur yang berada di RDK RI dan kementerian, untuk membantu pembangunan jalan Punchak II sebagai solusi bagi para pendatang agar bisa cepat mencapai wilayah Punchak-Cyanjur,” ujarnya. katanya. Saksikan video “Kemacetan di Puncak Stasera” (fem/fem)