Jakarta-

Italia berencana membangun jembatan gantung yang menghubungkan Pulau Sisilia dengan daratan Italia. Proyek ambisius yang diluncurkan pada tahun 2013 ini memiliki pro dan kontra.

Melansir Euronews pada Senin (28/10/2024) tahun 2022, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan pembangunan jembatan gantung terpanjang di dunia akan terus berlanjut. Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan meminta bantuan Uni Eropa dalam mendanai proposal bernilai miliaran euro tersebut.

Belum lama ini, perusahaan konstruksi Società Stretto di Messina dan Badan Eksekutif Iklim, Infrastruktur, dan Lingkungan Komisi Eropa (CINEA) menandatangani proposal pendanaan baru. Melalui perjanjian hibah, Uni Eropa akan menanggung 50% biaya desain infrastruktur perkeretaapian yang diperkirakan berjumlah sekitar 25 juta euro.

Saat ini perjalanan dari Sisilia menuju daratan Italia dapat dilakukan dengan pesawat, kapal laut atau kereta api yang dilakukan melalui kapal feri.

Ide membangun jembatan yang menghubungkan kedua daratan telah diperdebatkan sejak zaman Romawi.

Menurut beberapa sejarawan, bangsa Romawi kuno pernah membangun jembatan dengan tong dan perahu. Diktator Benito Mussolini juga kemudian mengambil alih proyek tersebut, namun pada masa pemerintahan Silvio Berlusconi di awal tahun 2000an, proyek tersebut mendapat pendanaan dari Brussels.

Pada tahun 2009 kontrak konstruksi diberikan kepada Perusahaan Selat Messina, proyek tersebut melibatkan pembangunan jalur kereta api dan jalan raya untuk menghubungkan kota Messina di Sisilia dengan wilayah Calabria di daratan. Namun, rencana tersebut dibatalkan pada tahun 2013 setelah mantan perdana menteri Mario Monti menutup perusahaan konstruksi tersebut karena pemotongan anggaran.

Para pendukung jembatan tersebut mengatakan bahwa hal ini akan memperbaiki perekonomian pulau yang stagnan dan menjembatani kesenjangan antara wilayah utara yang kaya dan wilayah selatan yang miskin. Ia berpendapat, jembatan tersebut akan memudahkan perpindahan barang dari Terusan Suez ke kereta Sisilia, sehingga mengurangi biaya pengiriman.

Namun para kritikus berpendapat bahwa jembatan raksasa tersebut hanya membuang-buang dana publik dan sangat berbahaya, mengingat lokasinya di zona seismik aktif. Para pemerhati lingkungan memperingatkan dampaknya terhadap ekosistem lokal dan kerusakan visual pada lanskap alam.

Dalam anggaran pertamanya sebagai perdana menteri pada tahun 2022, Maloney mengembalikan perusahaan yang mengawasi pembangunan jembatan Selat Messina. Menteri Infrastruktur Italia Matteo Salvini mengatakan pemerintah mempunyai ambisi untuk meluncurkan proyek tersebut.

Jembatan yang diusulkan memiliki bentang tengah lebih dari 3 km, menjadikannya jembatan gantung terpanjang di dunia. Total biaya diperkirakan mencapai 4,6 miliar euro dan lokasi konstruksi dijadwalkan dibuka pada akhir tahun ini.

“Salah satu tujuan saya adalah memulai pembangunan jembatan gantung,” kata Salvini.

Menurutnya, transportasi laut tidak hanya menimbulkan polusi dan pemborosan waktu, tetapi juga merugikan masyarakat lebih besar dibandingkan biaya pembangunan jembatan. Simak video “Wajah Suram Milan Usai Bungkamnya Napoli-0-2” (upd/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *