Jakarta –
Read More : Pulau di Fiji yang Pernah Disinggahi Pangeran Harry Dijual, Ini Harganya
Seorang ibu dari Florida berencana menghabiskan tiga tahun berkeliling dunia. Namun, hal itu dibatalkan setelah percakapan WhatsApp miliknya diketahui.
Menurut New York Post, pada Jumat (20 September 2024), Jenny Phoenix, 68, memesan perjalanan keliling dunia dengan kapal pesiar, namun tidak berangkat.
Pasalnya, pesan WhatsApp miliknya yang berisi keluhan terhadap kapal pesiar tersebut bocor ke manajemen perusahaan pelayaran.
“Selama satu setengah tahun terakhir, saya menantikan kehidupan baru, melikuidasi bisnis dan aset saya dan berlayar keliling dunia,” kata Phoenix kepada Telegraph pekan lalu.
Ibu dua anak ini sudah menanti pelayaran perdana kapal pesiar Villa Vie Odyssey sejak Desember lalu. Dia awalnya berencana tiba di Southampton, Inggris pada bulan Mei, tetapi berharap untuk berlayar paling cepat pada tanggal 15 Mei. Namun, kapal tersebut akan dipindahkan ke Belfast, Irlandia, dan penumpang baru bisa berlayar pada 30 Mei.
Namun permasalahan lain muncul ketika kapal pesiar tersebut merapat dan perjalanan kembali tertunda. Sertifikasi kapal tersebut habis masa berlakunya setelah tidak beroperasi selama empat tahun akibat pandemi COVID-19.
Penundaan yang terus berlanjut membuat Phoenix dan penumpang lainnya bingung dan tidak sabar. Itu karena saya harus menunggu hampir empat bulan sejak janji temu terakhir saya.
Kekecewaan Phoenix bertambah setelah kapal mengubah rencana perjalanannya. Dia awalnya berencana untuk mengambil barang-barangnya yang lain di Miami, tetapi kapalnya tidak pernah berlabuh di sana. Selain itu, ia juga diberitahu harus menggunakan kabin sementara selama perjalanan karena kru masih menggunakan kabin yang dipesannya.
Wanita tersebut pun mengungkapkan keprihatinannya atas berbagai perubahan yang tiba-tiba menimpa teman-temannya melalui grup WhatsApp. Namun, hal itu justru menjadi petaka baginya.
Dia diberitahu bahwa reservasinya dibatalkan karena tindakannya mempengaruhi moral masyarakat.
“Kami telah menerima lebih dari selusin keluhan resmi mengenai keluhan yang sedang berlangsung dan komentar negatif dari warga,” kata Kathy Villalba, chief operating officer Villa Vie Odyssey.
“Perilaku ini berdampak serius terhadap moral dan kesejahteraan penumpang lainnya,” tambahnya.
Dia menjelaskan, pembatalan pesanan Phoenix karena pelanggan banyak menerima keluhan.
Sementara itu, ibu dua anak ini bertanya-tanya bagaimana pesannya bisa sampai ke kapal.
“Ini adalah percakapan pribadi dan saya belum mengunggah apa pun di media sosial,” katanya kepada Telegraph.
“Rasa frustrasi warga bertambah setiap kali terjadi penundaan. Saya adalah orang yang paling vokal dalam isu-isu penting. Banyak warga secara pribadi berterima kasih kepada saya karena telah berbicara atas nama seluruh kelompok.”
Mikael Petterson, CEO Villa Vie Odyssey, mengatakan Phoenix melanggar berbagai syarat dan ketentuan yang menjadi dasar perusahaan menandatangani perjanjian kerahasiaan. Saksikan video “Daftar Orang Kaya Gila yang Hilang di Kapal Bayesian yang Tenggelam” (wkn/fem)