Jakarta –
Krisis angka kelahiran merupakan salah satu permasalahan krisis nasional di Korea Selatan. Untuk mengatasi hal tersebut, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berencana membentuk kementerian baru yang khusus mengatasi masalah rendahnya angka kelahiran.
Dikutip CNN, Yoon Suk Yeol menyatakan akan bekerja sama dengan legislatif untuk membentuk Kementerian Pemberantasan Angka Kelahiran Rendah.
“Kami akan mengerahkan seluruh kemampuan bangsa untuk mengatasi rendahnya angka kelahiran yang dianggap sebagai krisis nasional,” ujarnya.
Dalam pidatonya, Yoon Suk Yeol mengakui pemerintahannya belum memperbaiki kehidupan masyarakat. Ia berjanji akan menggunakan mandatnya dalam tiga tahun ke depan untuk meningkatkan perekonomian dan mengatasi krisis angka kelahiran.
Sekadar informasi, Korea Selatan saat ini menjadi salah satu negara dengan tingkat kesuburan terendah di dunia. Pada tahun 2023, angka kesuburan di Korea Selatan hanya 0,72. Faktanya, suatu negara membutuhkan tingkat kesuburan 2,1 untuk mempertahankan populasi yang stabil.
Selain Korea Selatan, negara lain di Asia Timur, seperti Jepang dan Tiongkok, juga menghadapi krisis populasi. Para ahli mengatakan bahwa penyebab perubahan demografi adalah tuntutan budaya kerja, stagnasi upah, kenaikan biaya hidup, perubahan sikap terhadap budaya kerja dan kesetaraan gender, serta meningkatnya kekecewaan di kalangan generasi muda.
Namun terlepas dari faktor ekonomi yang terlibat, mengeluarkan uang untuk mengatasi masalah ini terbukti tidak efektif. Pada tahun 2022, Yoon mengakui bahwa pemerintah telah menggelontorkan lebih dari $200 miliar untuk meningkatkan populasi selama 16 tahun terakhir.
Sejumlah inisiatif telah dilakukan untuk meningkatkan angka kelahiran, antara lain perpanjangan cuti ayah, kampanye sosial untuk mendorong keterlibatan laki-laki dalam pengasuhan anak dan pemeliharaan rumah tangga, serta pemberian “voucher” berupa uang untuk orang tua baru. Namun sejauh ini kebijakan tersebut belum berhasil membalikkan tren penurunan angka kelahiran di Korea Selatan. Tonton video “Jepang dan Korea Selatan mencatat rekor angka kelahiran terendah!” (ath/aku tahu)