Jakarta –
Dalam beberapa tahun terakhir, wisata olahraga menunjukkan harapan. Ekosistem ini lambat laun berkembang dan mulai disukai banyak orang. Namun apakah esports akan terus berkembang, stagnan, atau bahkan hilang pada tahun 2024?
Pelatih Super Akademi Garudaku Aditya Kusuma Putra alias Moziya mengatakan olahraga bukanlah hal baru tahun ini. Menurutnya, tahun 2024 merupakan kelanjutan perkembangan olahraga yang memiliki masa depan cerah.
“Tahun 2024 akan mulai bermunculan bibit-bibit baru. Sekolah dan pelajar ikut mengembangkan industri ini,” kata Mozia dalam keterangan yang diterima detikINET, 4 April 2024.
Namun, setelah meluasnya berita PHK, pikiran masyarakat beralih ke perombakan yang tak terhindarkan dalam industri permainan dan olahraga. Tentu saja yang menjadi pertanyaan besar bagi mereka di luar sana adalah bagaimana nasib industri ini.
Namun ketua tim MOPRH Esports Isfan Satria Vijaya berpendapat berbeda. Ia mengatakan meski menghadapi tantangan, industri permainan dan olahraga akan terus berkembang.
“Kalau kalian bertanya-tanya, esports itu tumbuh atau memudar? Kemarin stagnan, tapi tetap berkembang,” kata Isfan.
Diakuinya, masyarakat yang rutin menggunakan produk digital di masa pandemi mulai merasa bosan. Namun, ia menambahkan pada tahun 2024 akan bermunculan game-game baru sebagai jawaban atas kebosanan tersebut.
Dalam hal game baru, pengembang tidak pernah berhenti menghadirkan game baru untuk menciptakan pengalaman bermain game yang lebih beragam. Hanya saja tidak semua pemain mempunyai minat yang sama.
Banyak orang Indonesia yang tahu. Mobile game kompetitif sangat populer di kalangan pemain muda, mulai dari Free Fire, Mobile Legends, PUBG Mobile, Arena of Valor, Call of Duty: Mobile, Lokapala, League of Legends: Wild Rift dan masih banyak lagi.
Namun judul-judul tersebut tidak memiliki konsep permainan yang jauh berbeda, pembaruannya hampir sama, dan gameplaynya hampir sama. Lantas game baru apa yang bisa menawarkan sensasi serupa?
Saksikan video “Kemenparekraf Terima Perpres tentang Festival Industri Nasional” (hps/fay)