Jakarta –
Read More : PM Kanada Sambangi Anindya Bakrie di Pertemuan APEC Peru, Bahas Apa?
Prajogo Pangestu, pemilik Barito Pacific Group, berhasil menduduki peringkat ke-27 sebagai orang terkaya di dunia. Aset “raja” industri petrokimia dan energi itu mencapai Rp 1000 triliun.
Berdasarkan Forbes, per Senin (13/5/2024), Prajogo Pangestu memiliki kekayaan USD 62,8 miliar atau setara Rp 1,005 triliun (kurs Rp 16.012). Kekayaan tersebut menjadikannya orang terkaya ke-27 di dunia dan orang terkaya ke-2 di Indonesia.
Aset Prajogo Pangestu bertambah seiring naiknya harga saham perusahaannya. Diantaranya PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
Putra seorang saudagar karet ini bercerita panjang lebar tentang awal mulanya. Ia pindah ke Jakarta untuk mengubah nasibnya, namun ia kurang beruntung karena tidak mendapatkan pekerjaan dan memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya.
Pada tahun 1960-an, ia bertemu dan berkenalan dengan Bon Sun On alias Burhan Uray, seorang pengusaha kayu asal Malaysia.
Dari situlah karir Prajogo Pangestu dimulai pada tahun 1969 saat bergabung dengan Burhan Urai di PT Djajanti Group. Berkat kerja keras dan tekadnya, tujuh tahun kemudian, Gresik yakin akan menjadi General Manager (GM) di Plywood Nusantara di Jawa Timur. bekerja
Jabatan tersebut baru dijabatnya selama setahun sebelum Prajogo Pangestu memilih memulai usaha sendiri dengan membeli CV Pacific Lumber Co., yang saat itu sedang menghadapi kendala keuangan. Dia membayarnya dengan uang yang dia pinjam dari bank.
Dalam perjalanannya, Prajogo mengganti nama Pangestu Pacific Lumber menjadi PT Barito Pacific. Bisnis tersebut kemudian terus berkembang hingga populer pada tahun 1993.
Usaha cumi Prajogo Pangestu tidak hanya di industri perkayuan saja, namun usahanya juga meliputi petrokimia, minyak sawit mentah, dan properti. Pada tahun 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70 persen saham Chandra Asri, perusahaan petrokimia yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kemudian pada tahun 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia. Thaioil mengakuisisi 15% saham Chandra Asri pada Juli 2021. Dikatakan pada 2022 mereka akan memulai pengembangan lapangan petrokimia kedua.
Tonton juga videonya: Taylor Swift masuk dalam daftar miliarder Forbes 2024
(tolong tolong)