Jakarta –

Presiden Prabowo Subianto menyoroti rasio produktivitas Indonesia yang semakin meningkat (ICOR). Statistik yang tinggi ini menunjukkan bahwa tidak menguntungkan bagi suatu negara untuk melakukan investasi karena biaya keuangan yang tinggi akan mengurangi modal para pelaku usaha.

Prabowo mengatakan ICOR Indonesia saat ini berjalan di angka 6%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan banyak negara di Asia Tenggara yang berada pada level 3-5%.

“Kalau menilai perekonomian kita, ada standar yang disebut ICOR, tingkat ICOR-nya 6, sedangkan negara tetangga kita banyak yang ICOR-nya 4 atau 5. Artinya kita dianggap lebih efisien dibandingkan beberapa negara lain yang perekonomian kita tetangga yang justru dinilai 30% kekurangan energi,” kata Prabowo, Selasa (12/10/2024) dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Prabowo mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih yang telah dilakukan berbagai upaya. Tata kelola yang baik, penggunaan teknologi, dan keberanian menegakkan hukum adalah salah satu di antaranya.

Mari kita bangun pemerintahan yang bersih melalui segala upaya termasuk tata kelola yang baik, kepemimpinan yang baik di semua sektor, dan penggunaan teknologi. Tentu kita harus berani pada akhirnya menerapkan undang-undang tersebut, kata Prabowo.

Terkait pemanfaatan teknologi, Prabowo berharap e-katalog atau aplikasi belanja online versi 6.0 dapat mengurangi inefisiensi. Kehadirannya merupakan upaya transparansi, efisiensi dan kecepatan.

“Kami berharap inefisiensi ini dapat dikurangi dengan penggunaan e-Catalog. Oleh karena itu, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terkait,” imbuhnya. (bantuan/RRD)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *