Jakarta –

Presiden Prabovo Subianto memutuskan untuk menambah dua departemen utama (Ditje) di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Pada struktur baru, satu bingkai juga dihilangkan dan satu bingkai baru ditambahkan.

Hal itu tertuang dalam Keputusan Presiden (Perpres) Nomor 158 Tahun 2024 tentang Kementerian Keuangan yang berlaku sejak berlaku pada 5 November 2024. Keputusan ini menggantikan keputusan sebelumnya dalam Perpres Nomor 57 Tahun 2020. .

Pasal 7 Perpres Nomor 158 Tahun 2024 menyebutkan dua Direktorat Jenderal baru Kementerian Keuangan, yaitu Direktorat Jenderal Strategi Perekonomian dan Keuangan dan Direktorat Jenderal Stabilitas Keuangan dan Pembangunan.

Pasal 13 menjelaskan lebih rinci bahwa tugas Direktorat Jenderal Strategi Perekonomian dan Keuangan adalah menyusun dan melaksanakan kebijakan strategi ekonomi dan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sementara itu, tugas Direktorat Jenderal Stabilitas Keuangan dan Pembangunan dijelaskan pada Pasal 45 yang bertugas menyusun dan melaksanakan kebijakan sektor keuangan, sektor keuangan, dan kerja sama internasional di bidang keuangan. dengan peraturan hukum.

Di sisi lain, Badan Kebijakan Keuangan (BKF) tidak lagi menjadi bagian dari struktur Kementerian Keuangan karena sudah melekat pada Direktorat Jenderal Perekonomian dan Strategi Keuangan. Meski demikian, jumlah lembaga di Kementerian Keuangan masih dua, yakni Badan Edukasi Keuangan dan Badan Tambahan Teknologi Keuangan, Informasi, dan Intelijen.

“Dalam struktur baru, BKF akan digabung dengan Ditjen Perekonomian dan Strategi Keuangan. Iya (Ditjen Stabilitas Keuangan dan Pembangunan baru), awalnya Komite Stabilitas Keuangan digabung dengan Ditjen,” kata Danny Surjantoro, Direktur Kantor Komunikasi dan Pelayanan Informasi Kementerian Keuangan, saat dihubungi detikcom.

Dengan demikian, struktur organisasi Kementerian Keuangan terdiri dari Sekretariat Jenderal; Direktorat Jenderal Strategi Perekonomian dan Keuangan; Direktorat Jenderal Anggaran; Administrasi perpajakan umum; administrasi umum kepabeanan dan cukai; Direktorat Jenderal Kementerian Keuangan; Direktorat Jenderal Kekayaan Negara; Direktorat Jenderal Keseimbangan Perekonomian; Direktorat Jenderal Keuangan dan Manajemen Risiko; dan Direktorat Jenderal Stabilitas Keuangan dan Pembangunan.

Kemudian dibawahnya pemeriksaan umum; Badan Teknologi, Informasi dan Keuangan; dan Badan Pendidikan Ekonomi Meski komposisi tenaga profesionalnya masih sembilan, namun tenaga profesional organisasi, birokrasi, dan teknologi informasi telah dicopot dan digantikan oleh tenaga profesional Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Saksikan juga videonya: Prabovo Terima Kunjungan Perdana Menteri Singapura, Bahas Investasi IKN

(acd/acd)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *