Jakarta —
Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan kepada para pemimpin dunia bahwa Indonesia bisa mandiri dalam hal energi hijau. Prabowo mengatakan Indonesia bisa mengganti bahan bakar fosil dengan biofuel.
Kekuatan itu ditunjukkan Prabowo pada KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) atau APEC Leaders’ Summit.
Prabowo mengatakan Indonesia mempunyai keuntungan karena sudah bisa mandiri sepenuhnya di bidang energi hijau dalam beberapa tahun ke depan. Faktanya, Indonesia mungkin menjadi salah satu dari sedikit negara yang bisa menggunakan 100 persen energi terbarukan dalam waktu dekat.
“Kita mempunyai keuntungan bahwa dalam beberapa tahun ke depan kita bisa mandiri sepenuhnya di bidang energi, mandiri dalam energi hijau. Kita mungkin akan menjadi salah satu dari sedikit negara yang bisa mencapai 100 persen energi terbarukan dalam beberapa tahun,” kata Prabowo. pendapat. Cuplikan siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden.
“Bahan bakar fosil bisa kita ganti dengan energi terbarukan. Kita punya potensi panas bumi paling besar. Saya kira 60 persen potensi panas bumi dunia ada di Indonesia. Tentu kita punya potensi tenaga surya,” lanjutnya.
“Tetapi kekuatan utama kita akan datang dari bioenergi, dari biofuel yang bisa kita produksi,” ujarnya.
“Saya kira bersama Brazil dan mungkin Republik Demokratik Kongo, kita punya potensi untuk memproduksi biofuel. Saya kira itu akan menciptakan banyak peluang. Karena kita akan menghemat banyak devisa, uang akan beredar di negara kita. Perekonomian kita sendiri,” ujarnya.
Sedangkan untuk kendaraan yang bisa mengonsumsi biofuel, Indonesia sudah bisa memproduksinya. Saat ini biofuel Indonesia hanya mencakup biodiesel B35 (35% bahan tanaman) dan bioetanol E5 (5% etanol). Kendaraan yang bepergian di Indonesia dapat mengkonsumsi bahan bakar ini.
Secara teknologi, kendaraan sudah siap. Menurut catatan Deticoto, sejak 2010, Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dipercaya mengisi pasar mesin berbahan bakar etanol di pasar Amerika Latin, yakni Argentina dan Brazil. Salah satu mesin tersebut adalah tipe 2TR-FFV berkapasitas 2.694 cc yang digunakan pada Toyota Hilux.
Faktanya, kendaraan yang diproduksi di Indonesia diuji mengonsumsi 100 persen biofuel.
Belum lama ini, Pertamina dan Toyota melakukan uji coba bahan bakar bioetanol 100% sebagai pengganti bensin. Bioetanol 100% (E100) yang dihasilkan dari tanaman sorgum digunakan sebagai bahan bakar alternatif di Flexy Fuel Vehicle (FFV) Toyota. Mobil yang diuji meminum 100% bioetanol adalah Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid Flexy Fuel.
Bioetanol produksi Pertamina juga sedang diuji coba di Toyota Fortuner Flexy Fuel Vehicle (FFV). Hasilnya menunjukkan peningkatan kinerja dengan pembakaran lebih sempurna dan emisi lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil. Saksikan video “DPR siapkan aturan energi terbarukan untuk kurangi impor migas” (rgr/din)