Jakarta –
Seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) program pelatihan anestesi FK Universitas Diponegoro dikabarkan bunuh diri setelah tak mampu menahan pelecehan dari pihak berwajib. Situasi tersebut sangat mengejutkan dan menjadi sorotan banyak pihak.
Padahal, sejak tahun lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menerapkan prosedur pelaporan pelecehan di rumah sakit PPDS.
Implementasi proses ini juga dibarengi dengan dikeluarkannya Undang-undang Pencegahan dan Pelecehan terhadap Pelajar di Rumah Sakit Pendidikan Kementerian Kesehatan No. HK.02.01/Menkes/1512/2023 yang berisi sanksi bagi pelaku penyalahgunaan. . Namun, apakah sistem tersebut tidak berfungsi sehingga kematian peserta PPDS masih terus terjadi?
Terkait hal tersebut, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan (Kemenekes), Dr. Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, penyelesaian masalah kekerasan harus melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah hingga organisasi. Sayangnya, ‘tradisi’ PPDS yang menindas telah begitu mengakar sehingga menjadi ‘rahasia umum’ dalam komunitas medis.
“Pelecehan merupakan sesuatu yang sulit dideteksi kecuali ada rencana dan tindak lanjut yang membuahkan hasil. Selain itu keselamatan jurnalis juga penting sehingga harus menjadi komitmen semua pihak,” kata Dr. ucap Nadia. setelah dihubungi detikcom, Sabtu (17/8/2024).
Hal ini membuat banyak korban atau generasi muda yang melihat perundungan takut untuk bersuara. Mereka takut pelatihan yang akan mereka ikuti untuk menjadi dokter khusus akan gagal jika mereka berbicara tentang perundungan.
Oleh karena itu, menurut Dr. Nadia penting untuk menjamin keselamatan jurnalis yang berani berbicara, agar masalah perundungan bisa teratasi secara efektif.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat mengatakan, pemuda PPDS kerap diintimidasi agar tidak bersuara. Menurutnya, di wilayah PPDS sudah banyak orang yang mengalami penganiayaan, namun baru kali ini begitu aktif dan terlihat.
Oleh karena itu, menyusul meninggalnya seorang dokter residen di Undip, Kementerian Kesehatan memutuskan untuk menghentikan sementara program pelatihan PPDS anestesi Undip. Kami berharap penelitian ini tidak terganggu atau terancam oleh faktor lain.
Makanya kita tangguhkan untuk sementara waktu. Agar penyidikan bisa dilakukan dengan cepat, bersih dan transparan, tanpa ancaman seperti yang terjadi sekarang, tegasnya. Saksikan videonya, “Menunjukkan Kedewasaan dalam Dunia Kedokteran” (avk/kna)