Jakarta –

Prevalensi obesitas di Indonesia semakin meningkat berdasarkan laporan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023. Secara tertulis, kategori menyatakan seseorang mengalami obesitas didasarkan pada pengukuran indeks massa tubuh (BMI).

Pengukuran dapat dilakukan secara manual dengan membagi berat badan dengan tinggi badan. Jika angkanya lebih besar atau sama dengan 27 maka dianggap obesitas. Prevalensi obesitas pada usia dewasa tertinggi terdapat di DKI Jakarta yaitu 30 persen dari 23.100 observasi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (P2) Provinsi DKI Jakarta, dr Dwi Octavia, MEpid, menjelaskan tingginya angka obesitas disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain beban kerja yang tinggi, kebiasaan konsumsi, dan kebiasaan minim olahraga.

“Saat ini Jakarta, seperti kota-kota besar lainnya yang memberikan tantangan besar terhadap aktivitas warganya, beban kerja juga menyebabkan tingkat stres yang cukup besar sehingga berdampak pada kebiasaan sehari-hari dalam memilih konsumsi. Dan kebiasaan berolahraga, tidak semua orang memiliki kebiasaan berolahraga yang baik. ,” ujarnya. jelasnya kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Dwi mengatakan, Dinas Kesehatan DKI menemukan sekitar 12 hingga 15 persen masyarakat memiliki kebiasaan konsumsi dan rekreasi yang buruk.

“12-15 persen kurang konsumsi sayur dan buah. Persentasenya sama, 12-15 persen tidak istirahat. 30-35 persen obesitas, termasuk informasi obesitas sentral, ini pekerjaan rumah kita. Besarnya risiko, karena saling berhubungan,” dia berkata .

Pekerjaan dengan obesitas paling sentral

Semakin meluasnya pekerjaan, banyak PNS, TNI, Polri, pegawai BUMN dan BUMD juga mengalami obesitas. SKI menemukan bahwa 36,8 persen karyawan mengalami obesitas dan 49,5 persen mengalami obesitas sentral, yang berarti lingkar pinggang lebih dari 90 cm untuk pria dan 80 cm untuk wanita.

Data tersebut juga menunjukkan bahwa pekerja yang paling sedikit mengalami obesitas adalah petani atau buruh tani dan nelayan. Berikut rinciannya: PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD: 49,5 persen Pegawai Swasta: 35,8 persen Wiraswasta: 36,9 persen Petani/Petani: 25,9 persen Nelayan: 19,6 persen Buruh/Sopir/ PRT 44 persen.

Kementerian Kesehatan Indonesia juga memperkirakan terdapat 175.906 orang yang menganggur, dengan rata-rata BMI melebihi kelebihan berat badan dan obesitas. Persentase obesitas relatif tinggi yaitu 29-30 persen responden. Saksikan video “Perhatikan Tanda-Tanda Obesitas Pada Tubuh Berikut” (NAF/NAF).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *