Jakarta –
Seorang pendaki hilang di jalur terbuka menuju Gunung Salimat dan ditemukan selamat. Menurut polisi, kelompok tersebut telah melanggar aturan.
Ekspedisi terbuka yang melibatkan pelajar asal Semarang yang tersesat dalam perjalanan pendakian Gunung Salimat diduga melanggar batas radius aman yang dihitung dari puncak. Sebab menurut informasi yang dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selama ini, status Gunung Salimat masih berada pada Level Waspada II.
Kapolsek Purbalingga AKBP Rozeed Hartanto mengungkapkan, para pendaki sebelumnya telah menandatangani surat pernyataan tidak akan mendaki puncak. Namun perjanjian tersebut tidak dilaksanakan.
Berdasarkan keterangan tersebut, dalam hal ini telah dikeluarkan peringatan bagi pendakian Gunung Salimat agar pendaki tidak melewati batas 3 km, kata Rozeed kepada wartawan di Mapolres Purbalingga, Selasa. (10.8.2024).
Namun bagi pendaki di bawah batas 3 km, pendaki tetap diperbolehkan melakukan pendakian. Namun perlu kita pahami bahwa tidak semua pendaki menaati aturan, lanjutnya.
Menurut dia, kelompok ini berjumlah 40 orang. Rata-rata mereka tidak saling mengenal karena bertemu melalui media sosial Tiktok.
Nah, kemarin sekelompok orang yang belum saling kenal mendaki puncak bersama-sama, mereka berjanji lewat TikTok, ada ajakan pendakian dan pendakian bersama pada pukul 23.00 WIB (Sabtu, 5 Oktober 2024), jelasnya. .
Rosyid menjelaskan, dokumen yang ditemukan di telepon genggam rombongan menunjukkan mereka sudah sampai di puncak, termasuk Vio (17) yang tersesat lebih dulu.
“Dan Vio berada di rombongan terakhir pada jam 11 malam. Ada dokumennya dia sudah sampai di puncak, meski diimbau untuk tidak ke puncak,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pendaki wanita asal Kota Semarang dikabarkan hilang saat mendaki Gunung Salimat. Wanita tersebut diketahui bernama Viv (17), yang masih bersekolah di sekolah kejuruan.
—Baca artikel selengkapnya di detikJateng “Video: Saat Gadis SMK yang Hilang di Gunung Slamet Akhirnya Bertemu Ibunya” (msl/msl)