Turin –
Paul Pogba mengaku pindah ke Manchester City hampir dua tahun lalu. Namun sejumlah permasalahan di Inggris membuat hal tersebut tidak bisa terjadi.
Pogba memulai periode keduanya sebagai pemain Manchester United pada tahun 2016. 2-3 musim pertama yang menjanjikan, dengan keruntuhan Jose Mourinho, kemudian badai cedera dan pergantian manajer, karier Pogba menurun.
Pogba akhirnya meninggalkan MU dengan status bebas transfer ke Juventus pada musim panas 2022. Faktanya, karier Pogba tak kunjung membaik dan ia juga sempat diskors musim lalu karena kedapatan doping.
Bersama Juventus, Pogba hanya mencatatkan 12 penampilan karena masalah cedera yang kembali menderanya. Situasi tersebut sebenarnya bisa dihindari jika Pogba memilih bertahan di Inggris dan tidak pindah ke Juventus.
Sebab, Pogba sempat berpeluang bergabung dengan City dua tahun lalu, namun ditolak. Padahal saat itu manajer kota Pep Guardiola memintanya pergi ke Etihad Stadium.
Namun, Pogba sudah trauma dengan kehidupan di Manchester saat rumahnya dibobol pada Maret 2022. Pogba sedang menghadapi kasus pemerasan bersama saudaranya Mathias dan tiga temannya.
“Jujur, saya punya banyak masalah saat itu. Saya dirampok, saya juga terlibat kasus pemerasan. Saya harus meninggalkan Manchester. Saya bisa katakan ini: jika saya tidak punya masalah, mungkin saya akan punya masalah.” Sekarang dengan kotanya,” ujar Pogba kepada Daily Mail.
“Tetapi, dengan kalimat ‘seandainya’ itu Anda akan menyelamatkan dunia, karena saya tidak ingin bertahan di Manchester lagi. Namun pada akhirnya saya meninggalkan United dengan gratis.” (mrp/jalankan)