Jakarta –

Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim geram karena Meta menghapus simpatinya terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Ia dengan tegas memperingatkan Met agar tidak menjadi juru bicara kaum Yahudi Israel.

Postingan serupa yang diposting di akun Instagram Anwar juga telah dihapus Meta. Sekadar informasi, Meta adalah pemilik Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

Dalam postingan Facebooknya pada Kamis, Anwar mengkritik tindakan Meta yang dianggap tidak sopan dan menghina perjuangan rakyat Palestina dengan menghapus video, pesan belasungkawa, dan kritik atas terbunuhnya Ismail Haniyeh.

Setelah postingan tersebut dihapus, tertulis “Individu dan organisasi berbahaya”.

Dikutip Al Jazeera, Anwar mengatakan unggahannya merupakan penghormatan kepada seorang pejuang yang berusaha membebaskan negaranya dari penindasan, dan tindakan Meta menghapusnya sangat tidak adil.

“Peringatan keras saya Matt – jangan menjadi pengecut dan alat penindasan rezim Zionis Israel!”

Akun Instagram Anwar memuat tiga postingan yang mengecam pembunuhan Ismail Haniyeh. Foto pertemuan dengan pemimpin Hamas juga dihapus dari platform media sosial.

Departemen Media dan Komunikasi Strategis Kantor Perdana Menteri Malaysia mengatakan dalam sebuah postingan di Facebook bahwa tindakan tersebut jelas menunjukkan diskriminasi terhadap situasi di Palestina dan para pemimpinnya.

“Sehubungan dengan hal tersebut, kami meminta klarifikasi mengenai hal tersebut dan meminta pihak Met untuk meminta maaf,” demikian pernyataan yang juga dibagikan di akun media sosial resmi Anwar.

Sejauh ini belum ada tanggapan dari Meta. Raksasa media sosial itu menyebut Hamas, gerakan Palestina yang menguasai Gaza, sebagai “organisasi berbahaya” dan melarang konten yang memuji kelompok tersebut. Meta juga menggunakan kombinasi deteksi otomatis dan tinjauan staf untuk menghapus atau menandai konten tersebut.

Malaysia juga sebelumnya memprotes keras penghapusan foto Meta yang berisi pertemuan Anwar dengan para pemimpin Hamas, termasuk Ismail Haniyeh, yang memuat liputan media tentang pertemuan pemimpin negara tetangganya dengan Haniyeh baru-baru ini.

Hal ini dikecam secara luas, sehingga Meta akhirnya mengembalikan postingan tersebut. Meta mengatakan pada saat itu bahwa pihaknya tidak sengaja menekan suara-suara di Facebook atau membatasi konten yang mendukung Palestina. Tonton video “Donald Trump kini bebas menggunakan Facebook dan Instagram lagi” (rns/rns)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *