Jakarta –
Dokter di Gaza menceritakan kisah pilu kelahiran seorang anak dari tubuh perempuan korban serangan udara Israel. Nama wanita tersebut adalah Ola Adnan Harb al-Kurd.
Ola terluka parah dalam serangan terhadap rumahnya di kamp pengungsi Nusayrat. Staf medis mengatakan Ola yang saat itu sedang hamil 9 bulan, masih hidup saat dilarikan ke RS Al Awda.
Setelah itu, dokter darurat melakukan operasi penyelamatan terhadap wanita yang berada dalam kondisi serius. Namun sayang, Olya tidak bisa diselamatkan.
“Dia dibawa ke ruang operasi, tapi saat itu dia ‘hampir mati’,” kata ahli bedah Akram Hussain, seperti dikutip France24, Senin (22/7/2024).
Ketika para dokter gagal menyelamatkan nyawa ibu tersebut, mereka menemukan bahwa jantung Ola masih berdetak. Kemudian sekelompok bidan dan ahli bedah dipanggil untuk mengeluarkan anak tersebut dari rahim Ola.
Ola termasuk di antara sedikitnya 30 orang yang tewas di Gaza dalam pemboman 24 jam Israel beberapa waktu lalu. Serangan itu menewaskan sedikitnya tujuh orang di kamp pengungsi Nusayrat.
Suami Oli juga terluka akibat serangan roket yang menghantam rumah mereka.
“Operasi caesar darurat dilakukan dan janin dikeluarkan,” kata kepala departemen kebidanan dan ginekologi, Raad Al Saudi.
“Setelah bayi tersebut selamat dari operasi caesar, bayi yang diberi nama Malek Yassin tersebut menghadapi masalah kesehatan tambahan. Lahir dalam kondisi kritis, kondisinya akhirnya stabil setelah mendapat oksigen dan perawatan,” lanjutnya.
Serangan di Gaza telah membuat proses melahirkan menjadi lebih berbahaya. Situasi ini memaksa ibu hamil hampir setiap hari menghadapi serangan yang menghambat akses terhadap fasilitas kesehatan.
Menurut PBB, saat ini hanya 1.500 tempat tidur rumah sakit yang tersedia untuk lebih dari dua juta penduduk Gaza. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan 3.500 tempat tidur sebelum serangan.
Rumah Sakit Al-Awda di Nusayrat telah menjadi satu-satunya fasilitas medis yang mampu memberikan perawatan kebidanan dan ginekologi di Gaza tengah sejak perang dimulai tahun lalu. Saksikan video “Saat Relawan Membantu Anak-anak Palestina Mengatasi Trauma” (avk/suc)