Jakarta –

Bepergian dengan bayi bisa dikatakan semakin parah, terutama dengan pesawat terbang. Itu karena bayi akan gemetar hingga menangis karena turbulensi udara di dalam pesawat.

Saat pesawat lepas landas atau mendarat, ini bisa menjadi saat yang tidak nyaman bagi sebagian penumpang. Bagi orang dewasa, kita bisa mengatasi tekanan udara dengan mengunyah permen karet.

Namun bayi tidak bisa melakukan hal tersebut. Seringkali, bayi hanya bisa menangis saat kesakitan. Oleh karena itu, orang tua harus mencari cara cerdas untuk melakukannya.

Rilis Cermin, Selasa (11/6/2024), pilot asal Sydney, Jimmy Nicholson berbagi beberapa trik untuk menghentikan tangisan bayi di pesawat. Di TikTok barunya, dia mengatakan telah melakukan penelitian dengan bertanya kepada banyak ibu dan menemukan dua metode yang berhasil.

“Pesawat bertambah tinggi, gas dalam tubuh mengembang seperti saat keluar dari balon. Saat turun, gas ini harus keluar dari tubuh. Keluar melalui telinga, hidung, atau kaki,” jelas Jimmy tentang tekanan udara. pengalaman penumpang.

“Saat dewasa, kita bisa menelan, mengunyah permen karet, melakukan Valsalva (teknik pernapasan yang bisa membuka saluran telinga), yang membantu mengeluarkan nutrisi dari tubuh,” imbuhnya.

Anak-anak tidak dapat melakukan itu untuk mengatasi tekanan atmosfer. Namun orang tua bisa membantunya dengan memberikan ASI.

“Nomor satu, menyusui bayi dalam keadaan turun. Jelas berhasil. Membantu bayi melakukan Valsava. Gerakan menyusu dan menelan mengeluarkan gas yang terperangkap di telinga dan sinusnya,” ujarnya.

Banyak orang tua di kolom komentar yang setuju dengan cara ini dan sudah banyak yang mencobanya.

“Daripada lepas landas dan mendarat setiap saat! Sekitar satu atau dua menit setelah penerbangan, saya melihatnya,” tulis salah satu warganet.

“Anakku botolnya naik turun. Selalu enak,” sahut yang lain.

Sedangkan untuk trik kedua, Jimmy mengatakan ada trik lain yang mungkin akan mengejutkannya, yaitu dengan mengajak anak-anak meminum es batu yang dapat membantu membuka sumbatan telinga.

Namun tak semua netizen setuju dengan saran tersebut. Pada kolom tersebut, kekhawatiran es batu dapat menimbulkan risiko penyumbatan atau masalah lainnya.

“Es batu menyebabkan tersedak, jadi tidak-iya,” tulis yang lain.

Selain itu, para ahli sebelumnya telah memperingatkan agar tidak memberikan es batu kepada anak-anak. Menurut pemilik Tiny Hearts Foundation dan mantan penyedia layanan kesehatan Nikki Jurcutz, terdapat kesalahpahaman bahwa es mencair dengan cepat sehingga aman. Namun menurut para ahli, dibutuhkan waktu beberapa detik bagi seorang anak untuk tersedak. Tonton video “Saat Putin menjadi pilot Tu-160M” (wkn/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *