Jakarta –

Pada paruh pertama tahun 2024, perusahaan telekomunikasi, media, dan perusahaan konstruksi akan menjadi sasaran utama serangan siber. Hal ini terungkap dalam laporan terbaru penyedia layanan antivirus Kaspersky.

Kaspersky mengungkapkan bahwa sektor telekomunikasi menghadapi jumlah insiden terbesar, kemungkinan karena ketertarikan penyerang terhadap data sensitif dan upaya untuk menggunakan komunikasi tepercaya.

Belakangan, sektor media menjadi sasaran kejahatan dunia maya, sebagaimana biasanya menjadi sasaran konflik internasional. Selain itu, perusahaan konstruksi dan pengembangan dianggap menarik bagi para penjahat karena banyaknya kontrak berbiaya rendah.

Menurut Kaspersky Managed Detection and Response, pada paruh pertama tahun ini, 284 insiden keamanan siber terdeteksi di 10.000 aplikasi di sektor seluler. Perusahaan media mengalami 180 serangan per sistem 10K, sementara perusahaan manufaktur, makanan, dan pengembangan industri masing-masing mengalami 179, 122, dan 121 insiden.

“Serangan yang berhasil terhadap perusahaan telekomunikasi, terutama yang canggih, dapat mengekspos jutaan data pelanggan, termasuk rincian kontrak, nomor jaminan sosial, dan informasi kartu kredit. Ini juga dapat menjadi pusat serangan lain terhadap pelanggan yang menggunakan hubungan tepercaya.” sektor ini menjadi perhatian khusus bagi penjahat dunia maya,” kata Sergei Soldatov, kepala analisis dan respons, direktur Kaspersky, dalam pernyataan tertulis.

Kaspersky mengatakan mereka memainkan peran penting dalam konflik internasional, yang seringkali ditandai dengan peran informasi.

Terakhir, perusahaan pengembang konstruksi memiliki arus kas yang besar dan bergantung pada subkontraktor, sehingga rentan terhadap serangan melalui infrastruktur mitra tepercaya dan tombak phishing.

Perusahaan telepon seluler juga mengalami insiden terburuk, dengan 32 serangan terhadap 10.000 sistem, kata Kaspersky. Insiden kritis adalah serangan manusia atau ancaman malware yang ditargetkan dan mempunyai dampak potensial atau nyata terhadap infrastruktur perusahaan.

Soldatov mengatakan industri TI juga menjadi sasaran dengan rata-rata 12 insiden kritis. Sedangkan pada paruh pertama tahun 2024, rata-rata terjadi delapan insiden kritis di sektor pemerintahan.

Secara global, Kaspersky mengatakan jumlah insiden siber tetap stabil dan sedikit menurun. Organisasi kemungkinan akan memperkuat langkah-langkah keamanan siber menyusul peningkatan serangan pada tahun 2021-2022. Kemajuan seperti penilaian kerentanan dan pengujian penetrasi telah meningkatkan keamanan secara keseluruhan.

“Serangan siber sering kali mengindikasikan konflik global, terutama yang didorong oleh manusia. Tingginya tingkat ancaman pada tahun 2021-2022 akan lebih memusatkan perhatian pada keamanan siber di perusahaan dan organisasi di berbagai sektor, sehingga tingkat keamanan yang lebih tinggi ketika organisasi belajar dari pengalaman masa lalu,” tutupnya. Saksikan video “Temuan Pemerintah Terkini tentang Peretasan PDNS” (agt/fay).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *