Jakarta –

Read More : BUMN Setor Dividen Rp 85 T ke Negara, Ini yang Paling Jumbo

Perusahaan Percetakan Uang Indonesia (Peruri) akan menggarap proyek pencetakan e-paspor Sri Lanka. Sri Lanka sendiri sudah lama berlangganan perusahaan paspor pelat merah tersebut.

Dwina Septiani Wijaya, Direktur Utama Perum Peruri, mengatakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong BUMN untuk memasuki pasar global. Peruri termasuk salah satu yang sudah lama mengusutnya.

Dwina menjelaskan, pihaknya memproduksi berbagai jenis produk yang dipesan dari luar negeri, antara lain uang, stempel, stempel khusus, dan paspor. Salah satu yang terbaru adalah produksi e-paspor Sri Lanka.

“Tahun ini kami juga dimintai paspor Sri Lanka untuk 5 tahun ke depan, karena selama ini mereka menjadikannya milik kami,” kata Dwina, Kamis (25/4/) saat konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN. , Jakarta Pusat. . dikatakan 2024).

Peruri sendiri sebelumnya menandatangani kontrak pencetakan reguler paspor Sri Lanka pada tahun 2003 hingga 2023. Selain Sri Lanka, Peruri juga menerima pesanan dari negara lain.

Misalnya pesanan prangko dari Filipina, serta produk intaglio Thailand. Peruri juga menerima pesanan dari Nepal antara lain produk uang kertas (2003-2019), prangko khusus (2016-2019), dan prangko (2020-2022).

Lalu ada juga pesanan produksi koin dari Argentina, serta pesanan uang kertas dari Peru pada tahun 2020-2022. Namun, tambah Dwina, tugas utama Peruri adalah mencetak uang rupee.

“Jadi kami sudah ke sana (going internasional). Tapi tugas utama kami di Peruri adalah mencetak uang rupee. Jadi kami selalu cek apakah ada kapasitasnya,” ujarnya.

“Saat ini kita lihat kita juga ingin menunjukkan bahwa kita punya kemampuan untuk ke luar negeri. Tapi di Indonesia (permintaan produksi produk) sepertinya masih cukup tinggi. Malah kendala kita (mendongkrak pasar luar negeri) itu tidak ada slot Jadi mungkin kemarin “Kita pasti pilih kok,” lanjutnya.

Selain itu, Dwina mengatakan Peruri sendiri belum memiliki unit khusus internasional sehingga belum bisa membagi fokus antara permintaan dalam dan luar negeri. Namun tidak menutup kemungkinan pada tahun depan perseroan mulai mengembangkan bisnisnya di pasar luar negeri. (shc/dasi)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *