Ibukota Jakarta –

Galaxy AI saat ini mendukung bahasa Indonesia. Itu semua tak lepas dari perjuangan generasi muda Indonesia yang menciptakan hal-hal inovatif.

Selama pengembangan Galaxy AI Indonesia, tim Samsung R&D Institute Indonesia (SRIN) memulai dengan melatih AI untuk berbicara bahasa baru.

Junaidillah Fadlil, Direktur AI mengatakan: “AI yang hebat dimulai dari dua hal: kualitas dan data yang dibutuhkan. Setiap bahasa memerlukan cara penggunaan data yang berbeda. Jadi kami menggali lebih dalam untuk memahami kebutuhan bahasa dan jurusan Indonesia”. di SRIN.

“Pengembangan bahasa lokal harus didasarkan pada pemahaman dan sains, jadi menambahkan bahasa ke Galaxy AI dimulai dengan merencanakan apa yang dibutuhkan tim kami secara legal dan etis.”

Fitur Galaxy AI seperti Live Translate menangani tiga proses utama, yaitu pengenalan suara (ASR), terjemahan mesin (neural machine Translation/NMT), dan text-to-speech (TTS). Masing-masing metode ini memerlukan pengetahuan khusus.

Misalnya, Pengenalan Ucapan Aktif memerlukan rekaman audio untuk mendeskripsikan peristiwa berbeda di lingkungan berbeda, dan setiap rekaman memiliki suara yang benar. Variasi kebisingan yang terekam membantu menangani kondisi lingkungan yang berbeda.

“Menambahkan kebisingan lalu lintas ke dalam rekaman saja tidaklah cukup. Selain data yang kami terima secara legal dari orang lain, kami harus pergi ke restoran atau tempat kerja untuk merekam suara kami. Hal ini memungkinkan kami menangkap ‘suara nyata’ khusus itu dalam rekaman suara kami.” kehidupan sehari-hari, seperti orang menelepon atau mengetik di keyboard,” kata Manylisin Adi Saputra, ketua tim ASR.

Bahasa perlu dipertimbangkan kembali agar fleksibel dan adaptif. Tim ASR terus memperbarui ketentuan terbaru dan cara menggunakannya. Mereka menggali dari berbagai sumber termasuk media sosial.

Dalam desainnya, Neural Machine Training juga membutuhkan data untuk pelatihan penerjemahan. Tim SRIN merasa bahwa penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia mempunyai banyak tantangan. Penggunaan utama informasi dan ambiguitas bergantung pada budaya dan konteks.

“Data yang digunakan harus berisi banyak teks terjemahan karena AI digunakan untuk memahami kata-kata baru, kata-kata asing, nama, dan angka. AI memerlukan lebih banyak informasi untuk memahami konteks dan aturan komunikasi.” Muhammad Faisal, ketua NMT Group menjelaskan.

Saat ini, Text To Speech (TTS) memerlukan rekaman dengan bunyi dan nada berbeda, dengan catatan tambahan tentang bunyi setiap kata pada waktu berbeda. Harits Abdurrohman, kepala pengembangan TTS, mengatakan perekaman suara yang baik mempercepat pekerjaan karena mencakup sekelompok kecil suara yang diperlukan AI untuk membedakan maknanya.

“Setelah memilih kata yang tepat pada langkah pertama, kami dapat mempertimbangkan langkah selanjutnya yaitu menyempurnakan model AI agar kami dapat mengucapkan setiap kata dengan jelas,” ujarnya.

Karena membutuhkan sumber daya yang besar untuk dapat merencanakan pengembangan data yang lebih banyak, SRIN juga menjalin kerja sama dengan para ahli bahasa di Indonesia. Tidak berhenti sampai di situ, tim SRIN berkolaborasi dengan beberapa pusat penelitian Samsung di seluruh dunia untuk segera menerapkan praktik terbaik dan memecahkan masalah dalam menetapkan tujuan data.

“Tantangan ini memerlukan kombinasi kreativitas, ketahanan dan keahlian serta pembelajaran mesin Indonesia. Visi Samsung untuk terus membuka ruang co-working memainkan peran penting dalam menyelesaikan proyek ini, begitu pula dengan ruang lingkup pekerjaan dan sejarah AI. pembangunan yang akan kami lakukan,” imbuhnya.

Hasil perjuangannya bisa dinikmati seluruh pengguna smartphone Samsung yang menjalankan Galaxy AI. Rilis ini membawa makna baru bagi komunitas SRIN.

“Kami sangat bangga dengan apa yang telah kami lakukan di sini karena ini adalah proyek AI pertama kami. Tentu saja, ini bukan yang terakhir karena kami akan terus menyempurnakan dan menyempurnakan model AI kami. Evolusi ini tidak hanya mencerminkan nilai-nilai kami, namun juga nilai kita.” menghormati dan mengintegrasikan budaya Indonesia melalui bahasa,” pungkas Junaidillah Fadlil. Saksikan video “Fitur AI Beyond Real Translator di Samsung Galaxy S24 Series” (afr/afr)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *