Sydney –

Serangan pisau di mal Sydney telah menyebabkan warga terpukul. Kawasan sekitarnya seperti tugu peringatan, dengan Pantai Bondi yang diterangi cahaya lilin.

Channel News Asia memberitakan, pada Senin (22/4/2024), ratusan orang duduk di taman tepi pantai untuk berdoa atas serangan yang menewaskan enam orang pada 13 April itu. Mereka membawa lilin dan menyalakannya sepanjang malam.

Penikaman tersebut mengejutkan masyarakat setempat, sebuah kejahatan yang dikatakan jarang terjadi di Australia. Apalagi terjadi di tempat terkenal yakni kawasan Pantai Bondi.

“Saya menangis mendengarnya. Karena ini baru bagi kami. Jarang sekali kami menjumpainya. Sungguh menakjubkan.”

Paul Ingall, warga yang mengunjungi Pantai Bondi sebelum penyerangan mengaku terkejut.

“Hal seperti ini jarang terjadi di Australia, namun jika terjadi, saya rasa dampaknya sangat besar,” katanya.

Pada Minggu (21/4), warga berkumpul saat makan siang, dan malam harinya menyanyikan lagu “Put Your Arms of Love Around Me”. Pada saat yang sama, alat musik yang disebut didgeridoo dimainkan saat mereka mulai menyalakan lilin.

“Bondi adalah kota yang tangguh dan komunitas yang tangguh, dan kita akan melewatinya,” kata Perdana Menteri NSW Chris Mainz.

Pelaku pembunuhan ini adalah Joel Kachi (40), yang didiagnosis menderita epilepsi saat berusia 17 tahun namun berhenti minum obat dan meninggalkan rumahnya di Queensland. Serangan itu terjadi di sebuah toko Sydney dekat Pantai Bondi.

Dalam kejadian tersebut, pelaku ditembak oleh Inspektur Amy Scott sebagai tindakan pencegahan. Scott juga menghadiri upacara peringatan.

Serangan sedang meningkat di Australia. Dua hari setelah serangan itu, seorang uskup Kristen ditikam secara brutal saat siaran langsung di Sydney barat. Tersangka berusia 16 tahun dan diduga melakukan aksi terorisme. Tonton video “Sejarah Penembakan Massal Sydney, Pelaku Ditembak Mati Polisi” (bnl/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *