Jakarta –

Kecanggihan aksesoris travelling terus berkembang, salah satunya adalah skuter case atau koper yang bisa Anda kendarai. Namun, di Jepang, membawa koper ini di jalan bisa dikenakan denda.

Casing skuter sangat populer, banyak bintang dan artis membawanya dalam perjalanan. Hal yang hebat tentang kasus ini adalah kita dapat menanganinya, mis.

Seperti dilansir SoraNews, Senin (1/7/2024), 31 Maret, seorang WN Tiongkok didenda polisi. Ia ketahuan mengemudi dengan koper di trotoar Fukushima, Osaka. Kopernya dilengkapi roda dan motor listrik sehingga mampu mencapai kecepatan hingga 13 kilometer per jam (8 mil per jam). Wanita tersebut menolak saat polisi meminta izin untuk membawa koper tersebut.

“Saya tidak menganggapnya sebagai mobil, jadi saya rasa saya tidak memerlukan SIM,” ujarnya.

Faktanya, undang-undang tentang mobil bermesin kecil terus membingungkan warga Jepang. Mereka kesulitan memahami peraturan yang menentukan mana kendaraan kecil jenis ini yang memerlukan izin beroperasi dan mana yang tidak. Ditambah turis asing.

Informasi untuk wisatawan Secara tradisional di Jepang, faktor utama yang mempengaruhi klasifikasi kendaraan adalah kapasitas mesin. Kendaraan dengan kapasitas mesin 50 sentimeter kubik atau kurang diklasifikasikan sebagai Gendokitsuki Jitensha Tipe 1 (misalnya go-kart yang berkeliling Tokyo). Dulu, sangat mudah untuk menentukan apakah suatu benda termasuk dalam kategori mobil atau tidak.

Namun, seiring kemajuan teknologi dan tersedianya casing sepeda listrik dan skuter, semakin sulit untuk menentukan apakah barang-barang tersebut termasuk dalam kategori mobil atau tidak. Salah satu peraturan umum Jepang menyatakan bahwa kendaraan dengan kecepatan maksimum enam kilometer per jam (3,7 mil per jam) diperlakukan sebagai pejalan kaki, bukan mobil.

Oleh karena itu, para lansia yang menggunakan skuter tidak akan kesulitan mengoperasikan kendaraan yang secara teknis merupakan kendaraan Gendokitsuki Jitensha.

Kembali ke kasus skutik Chinka, ia mampu melaju dengan kecepatan 13 kilometer per jam, sehingga tergolong kendaraan Gendokitsuki Jitensha yang memerlukan izin. Salah satu cara untuk menyiasati persyaratan izin bagasi adalah dengan mengklasifikasikannya sebagai sepeda motor kecil khusus (Tokutei Kogata Gendokitsuki Jitensha).

Kategori baru ini biasanya diperuntukkan bagi skuter bermotor yang memungkinkan Anda melaju dengan kecepatan hingga 20 kilometer per jam tanpa memerlukan SIM. Namun casing skuter tidak bisa langsung digunakan saat berkendara. Casenya membutuhkan perlengkapan tambahan seperti lampu depan dan plat nomor, dua hal yang pasti tidak dimiliki case ini.

Tonton video “Jepang menutup spot foto ikonik di depan Gunung Fuji” (sym/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *