Jakarta –
Apakah Anda mengalami ruam pada kulit Anda? Anda harus mengetahui perbedaan antara campak dan alergi. Sama-sama memiliki gejala ruam, namun penyakit campak atau campak memberikan ancaman yang lebih berbahaya.
Perbedaan keduanya tidak bisa diketahui secara sekilas. Untuk itu, sebaiknya simak dulu perbedaan campak dan alergi, mulai dari penyebab, gejala, bahaya hingga cara pencegahannya. 4 Perbedaan campak dan alergi
Berikut perbedaan campak dan alergi yang dapat kita lihat dari 4 sisi : 1. Penyebab campak dan alergi
Perbedaan campak dan alergi yang pertama adalah penyebabnya. Penyebab penyakit campak
Dikutip dari situs Cleveland Clinic, penyakit campak atau campak disebabkan oleh suatu virus yaitu virus morbilli. Virus ini sangat menular dan dapat ditemukan dari hidung atau tenggorokan orang yang terinfeksi.
Kemudian virus dapat menyebar melalui udara yaitu dari orang yang bernapas, batuk, bersin atau berbicara. Selain itu, penularan dapat terjadi ketika penderita berbagi minuman atau makanan, mencium seseorang, berjabat tangan, berpelukan, menyentuh permukaan benda yang terinfeksi virus kemudian menyentuh wajahnya, serta penularan dari ibu hamil ke bayinya. . Penyebab alergi
Sedangkan alergi penyebab ruam kulit bisa berkembang karena beberapa sebab dan terkadang tidak diketahui secara jelas. Penyebab alergi antara lain konsumsi obat-obatan tertentu, bulu hewan peliharaan, sengatan lebah atau gigitan serangga, konsumsi makanan tertentu, serbuk sari tanaman, dan tungau debu. Gejala campak dan alergi
Dikutip dari website RS AR Bunda Lubuklinggau, gejala campak muncul 10-14 hari setelah terinfeksi virus. Saat ini, alergi bisa langsung muncul setelah ada pemicunya, namun gejalanya lebih ringan. Gejala demam campak, sakit tenggorokan, batuk kering, pilek, radang mata (konjungtivitis), berupa ruam berupa bintik-bintik merah yang berpindah-pindah dan menutupi seluruh tubuh. Kemudian muncul bintik-bintik putih kecil yang menonjol di atas ruam merah. Gejala alergi berupa ruam, gatal-gatal, atau bintik merah yang gatal pada kulit. Rinitis alergi, yang dapat menimbulkan gejala hidung tersumbat atau bersin. Tenggorokan gatal, mata berair atau gatal. Bahaya campak dan alergi
Dilihat dari bahayanya. Campak lebih berbahaya dibandingkan alergi karena disebabkan oleh virus yang mudah menular. Dikutip dari website Kementerian Kesehatan, penyakit campak juga sangat berbahaya jika terjadi komplikasi bahkan bisa berujung pada kematian.
Komplikasi penyakit campak umumnya serius. Jika penyakit campak menyerang anak dengan gizi buruk, maka anak tersebut bisa langsung disertai komplikasi seperti diare berat, radang paru-paru, radang paru-paru, radang otak, infeksi selaput lendir. Cara mencegah campak dan alergi
Satu. Pencegahan campak
Penyakit campak dapat dicegah dengan mendapatkan vaksin campak yang merupakan vaksin kombinasi. Vaksin MMR dapat mencegah penyakit gondongan dan rubella, sedangkan vaksin MMRV dapat mencegah penyakit gondongan, rubella, dan varicella.
Vaksin campak diberikan dalam dua dosis kepada anak-anak. Dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan. Kemudian dosis kedua diberikan saat mereka berusia 4-6 tahun.
Selain itu, melakukan pencegahan dengan menjaga jarak dengan orang yang tertular virus campak.B. Pencegahan alergi
Meski gejalanya cenderung lebih ringan, pengobatan dan pencegahan alergi ini bisa jadi lebih rumit dan sulit. Sebab alergi bisa diatasi dengan menghindari alergen. Mengonsumsi obat juga dapat membantu mengatasi gejalanya.
Masalahnya jika kita tidak mengenali pemicu alergi. Dalam hal ini, kita perlu mulai memerhatikan kapan gejala alergi muncul dan perkiraan penyebabnya. Perhatikan kembali kapan alergi muncul. Hubungi dokter untuk menyelesaikan diagnosis.
Berikut ini yang kami ketahui tentang perbedaan campak dan alergi, termasuk penyebab, gejala, bahaya, dan cara pencegahannya. Jangan sampai salah, ya! Tonton video “3 Jenis Alergi pada Anak dan Dampaknya” (baris/baris)