Jakarta –
Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina semakin memanaskan setelah Presiden AS Donald Trump telah mengirim 104% impor ke Cina.
Mulai dari BBC, Rabu (9.9.2025), Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperhatikan bahwa Amerika Serikat dan Cina telah berkontribusi banyak pada ekonomi global, sekitar 43% tahun ini.
Dikatakan bahwa kondisi tegangan ini dapat memperlambat setiap pertumbuhan ekonomi. Bahkan yang terburuk dapat melakukan ekonomi di jurang resesi.
Ini akan membahayakan ekonomi negara lain, sehingga pertumbuhan ekonomi global telah melambat.
Di sisi lain, investasi global kemungkinan besar akan mengalami tekanan. Selain itu, ada dampak potensial lainnya, yaitu transisi komersial atau penyimpangan komersial.
China adalah negara produksi terbesar di dunia dan menghasilkan lebih dari sekadar penggunaan internal. Tirai bambu telah mengalami kelebihan untuk perdagangan hampir 1 triliun AS. Ini berarti bahwa negara ini mengekspor lebih dari impor
Dalam hal risiko jika barang tidak dapat memasuki AS, perusahaan Cina dapat mengarahkan kembali pasar mereka ke negara lain. Ini dapat berbahaya bagi produsen di negara -negara yang ditargetkan, mereka bahkan dapat mengaktifkan penghentian pekerjaan (PHK).
Pengaruh ganti perang komersial adalah semua pintu keluar antara Cina dan sekarang akan terasa secara global. Sebagian besar ekonom percaya bahwa dampaknya akan sangat negatif. British Steel Entrepreneurship Association, Inggris, memperingatkan bahaya kelebihan baja bahwa potensi itu dialihkan ke pasar Inggris.
Lihat juga Video: China mengatakan bahwa di Trump (Re / Kiel) tidak akan ada pemenang perang tarif