Jakarta –

Read More : 3 Cara Membuka Dokumen Terkunci di Microsoft Word, Mudah dan Cepat

Perang dagang dan teknologi antara Amerika dan Tiongkok belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Dalam perkembangan terakhir, pemerintah Tiongkok telah meluncurkan penyelidikan antimonopoli yang menargetkan raksasa chip AS Nvidia Ka.

Nvidia yang didirikan oleh Jensen Huang saat ini merupakan produsen chip Intelligent Intelligence atau AI terbesar di dunia. Amerika Serikat dan China sendiri sedang memperebutkan dominasi AI yang dianggap penting bagi keamanan nasional.

Dikutip detikINET CNN, pemerintah Tiongkok meyakini pembelian perusahaan jaringan Israel Mellanox oleh Nvidia mungkin melanggar undang-undang monopoli Tiongkok. Sebelumnya disetujui oleh Tiongkok pada tahun 2020.

Kabar tersebut membuat harga saham Nvidia anjlok 2%. Tahun ini saham Nvidia naik 200% karena kebangkitan AI membuat produknya laris manis. Nilai Nvidia saat ini melebihi 3 miliar dolar, hanya melampaui Apple.

Perang chip AS-Tiongkok memasuki fase baru bulan ini, setelah pemerintahan Biden memberlakukan pembatasan lebih lanjut terhadap penjualan chip memori berteknologi tinggi ke Tiongkok. Chip memori berbeda dari prosesor grafis yang dibuat oleh Nvidia, namun chip tersebut tetap merupakan teknologi utama yang membantu mendukung AI.

AS khawatir Tiongkok menggunakan AI untuk keuntungan militer. Pejabat Departemen Perdagangan AS yakin pembatasan tersebut akan menghambat perkembangan AI di Tiongkok yang melambat.

Namun, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengkritik pembatasan AS sebagai “ancaman signifikan” terhadap stabilitas rantai pasokan global. Pemerintah Tiongkok juga membalas dengan melarang penjualan bahan-bahan utama chip, termasuk germanium dan galium.

Setahun yang lalu, Tiongkok memblokir penjualan material tersebut, namun menciptakan celah yang memungkinkan beberapa penjualan terus berlanjut. Celah hukum telah ditutup. Pejabat senior AS juga menuduh Tiongkok mencuri perangkat lunak kecerdasan buatan buatan AS, namun dibantah oleh Beijing.

Baik Tiongkok maupun Amerika Serikat berusaha mendukung pembangunan dalam negeri dan produksi mikro. Melalui UU CHIPS, pemerintahan Joe Biden menggelontorkan miliaran dolar ke Intel dan perusahaan lain untuk meningkatkan produksi chip dalam negeri dan mengurangi ketergantungan Amerika pada Tiongkok dan negara lain.

Pada saat yang sama, pada bulan Mei tahun ini, Tiongkok mengumumkan rencana untuk menciptakan dana investasi semikonduktor terbesar di negaranya, senilai 47,5 miliar dolar, dengan modal dari investasi sebesar 6 Bank milik negara terbesar di negara ini. Tonton video “Video: kemitraan global Nvidia akan berlanjut di bawah pemerintahan Trump” (fyk/afr)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *