SALATIGA, Suaramerdeka.com – Yedi Sabaryadi, Direktur Industri Kecil dan Menengah, Pangan, Mebel dan Bahan Bangunan Kementerian Perindustrian mendorong para perajin tempe meningkatkan kualitas produk tahu dan tempe agar mampu bersaing di pasar global.
Bukan tidak mungkin tempe dan produk tempe bisa diekspor ke luar negeri di kemudian hari.
“Dari Kementerian Perindustrian, kami peduli dan mempunyai tugas untuk meningkatkan produksi yang berdaya saing internasional. Khususnya industri kecil dan menengah, kita bisa mendorong mereka untuk meningkatkan kualitas produksinya,” kata Yedi Sabaryadi.
Baca juga: Melayani Lebih dari 2 Juta Pemudik, Bandara Soekarno-Hatta Menjadi Bandara Tersibuk di Asia Tenggara
Hal tersebut disampaikan Yedi pada Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) untuk IKM Tahu Tempe bekerjasama dengan Gakoptindo (Puskopti Jateng) di Hotel Laras Asri, Salatiga pada Kamis (18/04/2024).
Seminar ini dihadiri oleh anggota Puskopti se-Jawa Tengah, serta perwakilan dari Primkopti kabupaten dan kota se-Jawa Tengah.
Pada seminar yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian ini, para peserta mendapatkan materi dari Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Salatiga tentang peran pemerintah daerah dalam pengembangan usaha kecil menengah tahu dan tempe.
Baca juga: Tradisi Syawalan di Demak: Kepala Kambing Dicari Sesaji, Dagingnya Dibawa Kemana?
Direktorat Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan kemudian menyerahkan sertifikat sanitasi dan higienitas yang sesuai.
Selanjutnya, pakar dari Kementerian Perindustrian memediasi penerapan sistem keamanan pangan dan UKM pangan.
Pemateri terakhir dari Puskopti Jateng berbicara tentang motivasi berwirausaha.
Baca juga: Gelombang Pencari Kerja Melonjak Usai Idul Fitri, Ini Alasannya
Lebih lanjut, jelas Yedi Sabaryadi, cara berpikir masyarakat industri kecil harus diubah dari cara tradisional menjadi cara modern dalam mengolah produksi pangan.
Dengan pendekatan modern ini, mereka berharap dapat meningkatkan daya saing global, seperti produk higienis, dll.