Jakarta –

Penyempitan pembuluh darah disebut juga aterosklerosis. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan plak pada dinding arteri. Penumpukan plak ini membuat lapisan arteri menjadi tebal dan keras sehingga menghambat aliran darah.

Meski sering dianggap sebagai masalah jantung, aterosklerosis bisa terjadi di arteri mana pun di tubuh. Simak penyebab, gejala, dan cara mengatasi kemacetan pembuluh darah pada uraian di bawah ini

Mayo Clinic melaporkan, penyebab aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah akibat plak belum diketahui secara pasti. Penyakit ini kemungkinan bermula dari cedera atau kerusakan pada dinding arteri. Kerusakan pada bagian dalam arteri ini dapat disebabkan oleh: Tekanan darah tinggi Kolesterol tinggi Tingginya trigliserida atau sejenis lemak dalam darah Merokok Diabetes Resistensi insulin Obesitas Peradangan akibat arthritis, lupus, psoriasis atau penyakit radang usus.

Akibat dinding arteri rusak, sel darah dan zat lain bisa menumpuk di tempat tersebut. Seiring waktu, plak yang terdiri dari lemak, kolesterol, dan produk limbah seluler juga menumpuk di arteri.

Seiring waktu, plak menumpuk dan mempersempit arteri, sehingga menghalangi aliran darah. Plak tersebut pada akhirnya bisa pecah dan menyebabkan pendarahan. Inilah sebabnya mengapa kondisi penyempitan pembuluh darah akibat plak disebut dengan aterosklerosis

Penuaan merupakan faktor utama yang meningkatkan risiko aterosklerosis. Beberapa faktor yang dapat memicu penyempitan pembuluh darah tersebut, yaitu: Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dini Pola makan yang buruk Diabetes Tekanan darah Tingginya kadar CRP atau protein C-reaktif dalam darah Jarang berolahraga Obesitas Sleep apnea Merokok atau penggunaan tembakau dengan cara lain Komplikasi penyempitan pembuluh darah

Penyempitan pembuluh darah dapat menimbulkan banyak penyakit, tergantung letak arteri yang tersumbat. Komplikasi aterosklerosis yang dapat terjadi, seperti: 1. Penyakit arteri koroner

Aterosklerosis yang terjadi di dekat jantung dapat menyebabkan penyakit arteri koroner atau penyakit jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada, serangan jantung, dan gagal jantung.2. Penyakit arteri karotis

Penyempitan pembuluh darah akibat plak di dekat otak dapat menyebabkan penyakit arteri karotis. Penyakit ini dapat menyebabkan serangan iskemik transien atau stroke.3. Penyakit arteri perifer

Jika aterosklerosis terjadi di dekat lengan atau kaki, mungkin terdapat masalah aliran darah yang disebut penyakit arteri perifer. Kondisi ini membuat penderita tidak peka terhadap suhu panas dan dingin.4. Aneurisma

Aterosklerosis dapat menyebabkan aneurisma atau penonjolan arteri di bagian tubuh mana pun. Nyeri dan denyut nadi yang dirasakan di lokasi aneurisma tergolong darurat medis yang memerlukan pertolongan segera. Selain itu, jika aneurisma pecah, dapat menyebabkan pendarahan yang mengancam jiwa.5. Penyakit ginjal kronis

Ginjal membutuhkan aliran darah yang cukup untuk menyaring produk limbah dan membuang kelebihan cairan. Namun, arteri di sekitar ginjal bisa terkena aterosklerosis. Akibatnya, darah pembawa oksigen tidak bisa mencapai ginjal

Aterosklerosis ringan biasanya tidak menunjukkan gejala. Gejala baru muncul ketika penyumbatan total menghalangi aliran darah sehingga banyak organ dan jaringan tidak mendapat suplai darah yang cukup.

Gejala penyempitan pembuluh darah bergantung pada arteri mana yang terkena. Gejala yang muncul antara lain: Jika aterosklerosis terjadi pada pembuluh darah jantung: nyeri dada atau angina, serangan jantung, stroke, dan pembekuan darah. penglihatan mata dan otot wajah kendur Jika aterosklerosis terjadi pada pembuluh darah lengan dan tungkai: nyeri pada tangan dan kaki, nyeri saat berjalan Jika aterosklerosis terjadi pada arteri dekat ginjal: tekanan darah tinggi dan gagal ginjal. Cara mengobati penyempitan pembuluh darah

Pengobatan aterosklerosis yang utama adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Namun, prosedur pembedahan atau pengobatan mungkin diperlukan. Berikut penjelasannya.1. Itu mengubah hidup

Perubahan gaya hidup sehat diperlukan bagi penderita pembuluh darah menyempit. Ini membantu menjaga arteri tetap sehat dan memperlambat aterosklerosis.

Pola hidup sehat yang dapat diterapkan adalah dengan berolahraga teratur, menjaga berat badan ideal, tidak merokok, mengonsumsi makanan bergizi, tidur yang cukup, dan mengelola stres dengan baik.2. Konsumsi Obat-obatan

Obat-obatan tertentu dapat diresepkan oleh dokter untuk penderita aterosklerosis. Misalnya: statin untuk menurunkan kolesterol, aspirin untuk membantu mengencerkan darah, dan obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.3. Operasi

Prosedur bedah dapat dilakukan untuk mengatasi pembuluh darah yang menyempit. Seperti angioplasti dan pemasangan stent untuk membuka arteri yang tersumbat serta endoarteriektomi untuk menghilangkan plak pada dinding arteri.

Dokter juga mungkin melakukan operasi cangkok bypass arteri koroner (CABG) untuk mengangkat pembuluh darah sehat dari bagian tubuh lain guna membuat jalur darah baru ke jantung.

Nah, itulah penyebab, gejala, dan pengobatan penyempitan pembuluh darah akibat timbunan plak yang disebut dengan aterosklerosis. Tonton video “Memperkenalkan DSA, diagnosis pembuluh darah berisiko rendah” (azn/row)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *