Jakarta –
Pemerintah ingin menguji distribusi bantuan sosial (bantuan sosial) dengan menggunakan pemerintah GovTech. Sidang diadakan pada Januari 2026.
Rencana ini disajikan oleh Luhut Binsar Pandraitan, Presiden Dewan Ekonomi Nasional (dari). Luhut mengatakan bahwa distribusi berikutnya akan dibuat untuk setiap keluarga melalui rekening bank.
YouTube (3/19/2025), “Presiden (Prabowa), mengatakan kepada semua keluarga kami untuk segera melakukan rekening bank, karena pada bulan Januari (2026) kami akan mulai menguji bantuan sosial (bantuan sosial), sehingga tujuan tercapai,” kata YouTube (3/19/2025).
Namun, Luhut tidak menentukan bagaimana rencana distribusi bantuan sosial kemudian. GovTech sendiri akan disajikan pada 17 Agustus 2025 oleh Presiden Prabowo Subio.
“Presiden, Kementerian/Lembaga (KL) ingin membangun dan mendirikan pemerintah pada bulan Agustus untuk menyatukan semua aplikasi. Ini adalah, masalah mengurangi produktivitas dan korupsi.” Katanya.
Dengan tindakan GovTech ini, Luhut mengoptimalkan produktivitas itu akan membawa dampak besar pada keuangan nasional. Dia menghitung, menghemat 100 triliun rp.
“Kami telah menghitung berapa banyak yang telah kami tabung, kami dapat menghemat 100 rp triliun dan karenanya perlahan,” mantan menteri koordinasi urusan laut dan investasi.
“Saya pikir angkanya bisa dikatakan nanti. Namun, pekerjaan dan pekerjaan ini menggabungkan semua ini.”
Sebelumnya, Luhut juga menarik rencana untuk menggunakan GovTech untuk mendistribusikan Direct Aid (BLT). Dalam program tersebut, Luhut mengatakan bahwa pemerintah akan menggunakan teknologi berbasis barcode untuk memberikan bantuan yang ditargetkan.
Luhut mengatakan pembeli BLT tidak dapat menyalahgunakan uang untuk bantuan sosial. Komunitas hanya dapat menggunakannya untuk membeli kebutuhan dasar berdasarkan orientasi negara.
Pada konferensi pers tertanggal 11/2025, Luhut mengatakan, “Jadi ketika datang untuk mengarahkan bantuan keuangan, kita dapat membuka akunnya nanti dan menargetkan kita. Uang ini harus menghabiskan namanya, arahan pemerintah,” kata Luhut pada hari Kamis, 11/2025.
Luhut mengumumkan bahwa pembeli BLT akan menerima semacam kode batang untuk membeli berbagai jenis produk yang ditentukan oleh pemerintah.
Luhut, “Misalnya, desa membeli telur ini, dll. Ayam dan sebagainya.
(HNS/HNS)