Jakarta –
Suhu yang lebih dingin diperkirakan akan terus berlanjut hingga pertengahan musim kemarau. Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (IMO), sebelumnya memperingatkan fenomena alam monsun Australia akan terus berlanjut pada musim terkering pada Juli-Agustus.
Dokter spesialis anak dr. Attila Devanti Poerboyo, SpA(K) mengatakan anak-anak termasuk kelompok yang paling rentan terhadap penyakit yang belum diketahui. Sebagian besar kasus yang dilaporkan melibatkan diare.
“Akhir-akhir ini cuaca memang tidak bisa diprediksi. Diare merupakan penyakit yang paling banyak menyerang anak-anak akibat fenomena El Nino,” jelasnya dalam jumpa pers di Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2024).
“Demam Berdarah Laut (MHF), batuk pilek juga banyak, jadi harus hati-hati,” ujarnya.
Para orang tua diimbau untuk mewaspadai gejala yang mungkin terjadi, dan jika terjadi demam atau perbaikan, disarankan untuk langsung memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan setempat.
Di sisi lain, menjaga imunitas anak juga tidak penting. Yang terbaik adalah memberi bayi Anda waktu untuk tidur.
Tidur minimal satu jam memungkinkan sistem kekebalan tubuh berfungsi maksimal dengan memproduksi sitokin, senyawa yang membantu tubuh melawan bakteri dan virus. Senyawa tersebut dapat meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan penyakit dengan lebih efektif, ujarnya.
Selain istirahat, penting untuk mengonsumsi makanan sehat dengan asupan buah dan sayur yang tidak boleh dilewatkan. Kedua hal ini menjadi modal utama untuk menjaga kondisi tubuh anak dan kemungkinan sakit di cuaca yang tidak menentu. “UNFC Naikkan Demam Laut Menunggu Demam Knuckle” (naf/kna)