Jakarta –

Presiden Joko Widodo telah menyuarakan tujuan untuk mencegah anak tertinggal, namun hal ini masih jauh dari tujuan.

Namun, laporan Kepala Bappenas pada pertemuan dengan komisi tersebut menunjukkan bahwa sejumlah besar anggaran telah disisihkan untuk mengatasi perlambatan pertumbuhan.

Diakui Jokowi, target perlambatan pertumbuhan masih jauh dari harapan. Dalam prosesnya, kerja keras semua pihak patut diapresiasi.

Dalam jangka panjang, perlambatan sebenarnya sudah melambat sejak ia menjabat. Dikatakannya, pada tahun 2014 angka khitan mencapai 37%, kini 21%. Kata Jokowi saat ditemui di Taman Sawo Kebayoran Baru, RPTRA Posyandu Selatan, “Iya, kemarin penurunannya hanya 0,1%. Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Ingat, tahun 2014 kita masih di angka 37%, lalu dalam 9 tahun terakhir turun menjadi 21%, tegasnya.

Menurutnya, kerja sama semua negara diperlukan untuk mencegah stagnasi. Tidak hanya permasalahan pangan dan gizi yang sangat besar, namun juga permasalahan sanitasi, kesehatan lingkungan dan air bersih.

“Jadi kita benar-benar bersinergi, kita bersinergi, kita bersinergi, kita bersinergi, dan hasilnya luar biasa,” ujar Jokowi mengenai perlambatan pertumbuhan.

Meskipun sebenarnya penurunan perlambatan tahunan pada tahun 2023 sangat kecil, namun Jokowi sendiri enggan merevisi target ambisius yaitu tingkat perlambatan sebesar 14%. Menurutnya, semua negara harus berupaya untuk mencapai hal tersebut.

“Itu adalah sebuah gol. Kita harus mempunyai target yang sangat ambisius untuk mencapai target 37%. Sangat ambisius, tapi kita harus bekerja keras untuk mencapai tujuan tersebut,” kata Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monarfa mengatakan, target pencegahan stunting pada anak masih jauh dari target. Meskipun menurutnya anggaran yang disisihkan untuk menghadapi perlambatan cukup besar.

“Proyeksi perlambatan kami pada tahun 2024, seperti yang diumumkan oleh presiden, sekitar 14%. Kami belum mendapatkannya. Bahkan, terjadi penurunan yang sangat kecil pada tahun 2023 hingga 2024. Padahal ini alokasi anggarannya relatif besar,” ujarnya, Rabu (6/5/2024) lalu, dalam pertemuan di Korea Utara RI, Senayan, Jakarta Pusat.

Partainya memasang target untuk memperlambat penurunan pada tahun 2025 atau era Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, jauh di bawah target 14% yang ditetapkan Jokowi sejak memangku jabatan presiden.

“Jokowi Akui Ingin Turunkan Laju Pertumbuhan Hingga 14%”.

(kil/kil)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *