Jakarta –
Untuk menarik lebih banyak wisatawan, banyak tempat termasuk kafe, perpustakaan, sekolah, dan rumah sakit kini menawarkan Wi-Fi gratis. Sebagai salah satu tamu, Anda bisa merasakan manfaat yang sangat besar dari ruang publik ini.
Namun disadari atau tidak, ada banyak risiko yang terkait dengan penggunaan Wi-Fi publik. Ancaman ini berasal dari peretasan, malware, dan pemantauan aktivitas online pihak ketiga yang dikenal sebagai “serangan man-in-the-middle,” atau biasa disebut dengan MitM.
MitM adalah kejahatan di dunia maya di mana penjahat memasuki jaringan dan menyadap ‘komunikasi’ antara pengguna jaringan dan server web. Secara umum, cara kerja MitM adalah menggunakan jaringan untuk berpura-pura bahwa pengguna jaringan berada di jaringan sebenarnya, tanpa menyadari risiko yang mungkin mereka hadapi.
Salah satu cara untuk menghindari pengalaman buruk ini adalah dengan menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN). VPN mengenkripsi semua data yang dikirim dari perangkat Anda ke internet. Salah satunya disediakan oleh CyberGhost.
CyberGhost adalah penyedia VPN yang didirikan pada tahun 2011 dan berbasis di Rumania. CyberGhost juga merupakan perangkat lunak VPN pertama yang menerbitkan laporan dan ulasan oleh Deloitte Romania. Saat ini, terdapat 38 juta pengguna di seluruh dunia.
“Selain dapat melindungi dari serangan MitM, ada banyak hal lain yang dapat Anda manfaatkan: mulai dari streaming tanpa batas, berbagi file P2P atau cloud yang aman, memainkan game apa pun dengan baik, dan pergi ke negara lain tanpa mengkhawatirkannya. Bisa juga jalan-jalan,” Eddy Cahyono, CEO PT KEN, dalam keterangan yang diterima detikINET.
PT KEN atau Kharismaworld Ednik Notoroyo adalah situs berlangganan resmi CyberGhost VPN di Indonesia dan Asia Pasifik. Selain CyberGhost, kami juga merupakan distributor resmi produk McAfee Security di Indonesia dan Asia Tenggara. Simak Video “Kominfo Ancam Cabut Izin Pedagang Jika Tak Kooperatif Akhiri Judol” (asj/asj)