Jakarta –
Department store PT Matahari Tbk (LPPF) dikabarkan kembali menutup gerainya di sejumlah lokasi. Menanggapi kabar tersebut, Matahari menjelaskan pihaknya tengah mengoptimalkan portofolionya.
Optimalisasi portofolio ini memaksa perusahaan menutup beberapa cabangnya yang berkinerja buruk atau bungkam. Meski perseroan tidak menyebutkan gerai ritel mana saja yang tutup atau akan tutup.
Meski demikian, perseroan mengaku selain itu pihaknya akan terus membuka gerai baru di lokasi yang lebih strategis. Karena pemilihan lokasi yang baik kini menjadi salah satu kunci terpenting dalam strategi optimalisasi strategis Matahari.
“Matahari secara strategis mengoptimalkan portofolio gerainya. Termasuk menutup beberapa gerai yang kurang berkinerja baik dan membuka gerai baru di wilayah yang banyak dikunjungi konsumen,” kata perseroan dalam keterangan resmi, Selasa (7 Februari 2024). ) .
“Keputusan ini diambil setelah melalui proses peninjauan menyeluruh sesuai dengan strategi jangka panjang dan standar praktik operasional kami,” jelas Matahari lagi.
Sejak awal tahun ini, perseroan telah membuka sembilan titik penjualan baru di berbagai lokasi strategis. Salah satunya terjadi di wilayah Deltamas AEON pada Maret 2024.
“Matahari terus fokus melakukan rebranding dan modernisasi gerai-gerai utama, dilanjutkan dengan pembukaan sembilan gerai pada tahun lalu, dengan beberapa gerai baru yang direncanakan pada tahun 2024, termasuk penambahan gerai terbarunya di AEON Deltamas pada Maret 2024,” jelas mereka.
“Kami akan terus memprioritaskan pemilihan toko berkualitas tinggi dari inventaris kami untuk memberikan pengalaman berbelanja terbaik kepada pelanggan kami,” tambah perusahaan.
Sekadar informasi, LPPF sebelumnya diberitakan menutup dua gerainya di WTC Serpong, Tangerang, dan Balekota Mall di Tangsel, Banten. Informasi penutupan Matahari pun sudah beredar di media sosial.
Kabar tersebut juga dibenarkan oleh Ketua Umum Himpunan Pengusaha Retail dan Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo. Dijelaskan, toko-toko yang saat ini tutup juga mengadakan pesta diskon sebagai bagian dari pembersihan gudang dari sisa barang.
“Betul, memang benar dia menutup dan mempertahankan diskon. Bener kan yang namanya tutup toko? Kliring persediaan biasa saja,” jelas Budihardjo saat dihubungi detikcom. (ed./ed.)