Jakarta –

Di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, alat kelamin seorang anak laki-laki dipotong setelah disunat oleh Kepala Puskesmas Z. Peristiwa yang menimpa bocah berinisial MH (10) itu terjadi pada Selasa (12/12/2023) saat liburan sekolah.

Di luar Ditixumbagsel, korban dilaser. Namun saat disunat, Z melakukan kesalahan hingga menyebabkan bocah tersebut kehilangan organ vitalnya.

Saat harus dijahit, tidak ada yang tersisa dari penis korban. Upaya kemudian dilakukan untuk menghubungkan pusat kesehatan desa tetapi gagal. Korban kemudian dirujuk ke rumah sakit di Palembang untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Usai operasi, korban dirawat selama 11 hari hingga diperbolehkan pulang. Selain itu, korban akan menjalani rawat jalan atau pemeriksaan di rumah sakit di Palembang. Sejauh ini sudah dilakukan sebanyak 5 kali.

Hillman Hadianyah, SPU, seorang ahli urologi, menjelaskan bahwa menyentuh bagian penis yang terpotong saat disunat memerlukan proses penyambungan kembali yang disebut anastomosis.

Menurutnya, keberhasilan proses transplantasi umumnya sangat kecil karena dipengaruhi oleh ukuran sayatan, kedalaman sayatan, struktur pembuluh darah dan saraf yang teridentifikasi, serta lamanya waktu setelah perawatan. . Potongan, dan tingkat kontaminasi jaringan amputasi penis.

“Tingkat keberhasilan anastomosis ulang setelah pemotongan penis menggunakan laser (cauter) lebih kecil karena risiko kerusakan jaringan akibat kerusakan panas dibandingkan pemotongan tajam,” ujarnya saat dihubungi Detikcom, Jumat (14/6). . ). 2024)

Dr Hillman mengatakan pria yang menjalani amputasi penis dapat mengalami banyak dampak kesehatan. Ini termasuk nekrosis kulit, hipostasis kulit, striktur uretra, disfungsi ereksi, dan keluarnya cairan dari uretra.

Namun, Dr. Hillman mengatakan efek fisiknya bergantung pada stadium empiema penis. Saksikan video “Klinik Perawatan Mark Erot Mampu Tangani Keluhan Pak P yang Rusak” (suc/suc)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *