Jakarta –
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengungkapkan produk tekstil atau pakaian asal China masuk ke Indonesia. Pasalnya, harga jual produk China di Indonesia sangat murah.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jamie Kartiva Sastratmaja mengatakan, hal tersebut menyebabkan terpuruknya industri tekstil dan manufaktur tekstil (TPT) dalam negeri. Bagaimana tidak, harga produk yang dijual di Indonesia sangatlah murah.
“Kami tertarik dengan 31 HS dari 44 HS yang dimana harga ekspor China ke Indonesia jauh lebih murah dari China ke Indonesia dibandingkan negara lain,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Pusat. Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Jamie memberikan data perbandingan harga ekspor pakaian China di Indonesia dengan negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Jerman.
Dalam pemaparannya, harga produk sandang asal China yang diimpor ke Indonesia pada tahun 2021 sebesar US$ 6,10, sedangkan harga pakaian jadi impor dari China ke Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 11,18, selisih 45,49%.
Pada tahun 2021, produk pakaian Tiongkok yang diimpor ke Indonesia berharga US$6,10, sedangkan pakaian yang diimpor dari Tiongkok ke Jerman berharga US$26,47. Selisih harganya mencapai 76,97%.
“Tahun 2019 HS Code 61, Amerika mengimpor US$ 13,56. Indonesia mengimpor US$ 7,09 (per kg) (selisih 47,71%). Tahun 2020 China juga ekspor ke Indonesia, harganya lebih murah,” jelasnya. .
Dengan demikian, menurut dia, China terbukti melakukan dumping karena menjual pakaian dengan harga yang sangat murah. Apalagi produksi tekstil di China juga tinggi sehingga harganya pun cukup murah.
Dengan kata lain, kami menyimpulkan bahwa dumping memang terjadi, sebagaimana disampaikan Menteri Keuangan bahwa Tiongkok melakukan dumping terhadap produk garmen TPT yang sudah jadi, tutupnya.
Saksikan juga video ‘Puncak Kecanggihan Robot di Pameran AI China’:
(gbr. adalah)