Jakarta –
Read More : ACE Hardware Ganti Nama Jadi AZKO, Ini Konsep Barunya
Wakil Menteri Perindustrian (WAM) Faisol Riza mengaku banyak menerima permintaan pertemuan dari pengusaha China. Hal ini terjadi setelah Amerika Serikat (AS) memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) yang dikhawatirkan akan meningkatkan tensi perang dagang.
Terus terang, sejak Trump terakhir kali terpilih sebagai presiden Amerika, banyak permintaan dari perusahaan China untuk bertemu dengan Kementerian Perindustrian, kata Faisol dalam seminar 100 ekonom di Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (3). / 12/2024).
Menurut Faisol, pertemuan itu diusulkan para pengusaha Tiongkok untuk melunasi tarif impor besar-besaran yang dikenakan Trump terhadap produk-produk Tiongkok.
“Kami kira lebih baik industrinya dipindahkan ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara, kalau bisa ekspor langsung ke Amerika, mereka tidak akan rugi seperti mengekspor langsung dari China,” ujarnya.
Hal ini merupakan berita yang menggembirakan sekaligus mengkhawatirkan, karena peraturan penanaman modal dalam negeri masih disempurnakan. Namun, pemerintah akan mempercepat reformasi peraturan menyusul masuknya investor asing.
“Jika ini terjadi, kita tidak akan siap untuk melakukan semua investasi, karena kita perlu menerapkan sebanyak mungkin perbaikan peraturan untuk melihat atau menunggu perkembangan ekonomi global.”
FYI, Donald Trump berencana mengenakan tarif tambahan sebesar 10% untuk semua barang yang masuk ke AS dari Tiongkok. Selain itu, Trump menaikkan pajak tambahan untuk Meksiko dan Kanada sebesar 25%.
Selasa (26/11/2024) pekan lalu, mengutip CNBC, informasi tersebut muncul di salah satu postingan platform media sosial resmi Trump, Truth Social. Pajak tambahan akan diumumkan saat Trump dilantik.
Setelah memenangkan pemilu presiden AS, Trump akan menjabat sebagai presiden AS pada 20 Januari 2025. Sekadar informasi, kebijakan Trump menjadi ancaman bagi dunia dan dapat memperpanjang perang dagang antar negara. (gambar / gambar)