Jakarta –
X, tadi malam (10/3) adalah bekas platform media sosial Twitter. X memiliki Elon Musk mengatakan insiden itu disebabkan oleh serangan cyber, tetapi banyak ahli keamanan siber yang dicurigai menjelaskannya.
Musk mengatakan dalam posting X-nya bahwa platformnya dirilis karena serangan skala besar yang dilakukan oleh kelompok koordinasi skala besar atau kelompok negara. Kemudian, dalam sebuah wawancara dengan Fox News, ia mengatakan alamat IP serangan yang terkandung di wilayah Ukraina.
Musk tidak memberikan bukti dalam kasus ini. Namun dalam laporan terbaru Wired, banyak peneliti keamanan kesepian menyerang serangan itu.
Para ahli yang diwawancarai oleh mereka mengatakan alamat IP Ukraina memainkan peran penting dalam serangan DDOS. Ukraina juga berpartisipasi dalam serangan di 20 negara teratas, kata seorang peneliti.
Musk mengatakan sistem X sangat terlindungi. Namun, telah dilaporkan bahwa banyak bagian sistem X menunjukkan bahaya serangan DDOS.
Seperti yang dijelaskan pada hari Kamis (3/13/2025), Wire memberi tahu Anda: “Asal Server X menanggapi kebutuhan situs web yang dilindungi CloudFlare DDOS dan sering dilindungi.”
Dia melanjutkan: “Karena itu, serangan itu dapat diarahkan pada mereka. X telah mengamankan server sekarang.”
Ini bukan pertama kalinya Musk menggunakan “serangan dunia maya” sebagai default untuk sistem X.
Majalah Tesla tidak pernah menyebutkan bagaimana serangan DDOS pada serangan X. Court dan Elon Musk “Brasil Border Rest” (VMP/Fay)