JAKART –
National Nutrition Agency (BGN) menyatakan bahwa Program Makanan Makanan memiliki 3 juta penerima persisten. Kepala Badan Nutrisi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan bahwa anggaran pemerintah menggunakan hampir 1 triliun rp.
“Saat ini ada 3 juta (penerima), 1.050 SPPG (Unit Layanan Nutrisi), setelah target awal (kesadaran anggaran) hampir Rp 1 triliun,” kata Dadad di Istana Presiden, Jakarta Tengah Jumat (3/21/2025).
Minggu depan, distribusi MBG untuk anak -anak sekolah berhenti memasuki liburan sebelum Idul Fitri. Selama distribusi untuk wanita hamil, menyusui dan anak -anak masih akan dilakukan.
Namun, fokus untuk mempercepat distribusi BG. Tujuannya adalah agar penerima MBG bulan depan dapat menembus 6 juta orang.
“Liburan ini, minggu depan kami tidak menghadiri penerima, kecuali untuk wanita hamil, menyusui dan anak -anak,” katanya.
Untuk mempercepat distribusi, Dadan mengatakan bahwa ia akan mengubah metode pembayaran menjadi SPPG. Sebelumnya sistem pembayaran akan dibayar oleh pengembalian uang atau dibayar di belakang, di masa depan sebelumnya.
“Kami terus meningkatkan aspek administrasi sehingga semua mitra menerima pembayaran di muka setelah Idul Fitri pertama menerima pembayaran,” katanya.
Dengan cara ini, diyakini bahwa target distribusi MBG lebih cepat. Pada bulan April 2025, kesadaran akan anggaran ditargetkan pada Rp 1 triliun, kemudian Rp 2 triliun pada bulan Mei, dan Rp. 5 triliun pada bulan September 2025.
“Ini juga akan mempercepat produksi.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa penerima MBG mencapai 2.053.248 orang. RP 701,5 miliar telah dicapai dengan kesadaran anggaran negara (APBN) untuk program ini.
Total anggaran untuk program BBG telah meningkat dari Rp 71 triliun menjadi 17,9 juta penerima, menjadi Rp 171 triliun untuk 82,9 juta orang.
“Pada Maret 2025, 2.053.248 orang telah mencapai manfaat MBG,” kata Sri Mulyani pada resmi @smindrawati Instagram, yang disebutkan Kamis (3/20/2025). (Ann/Ara)