Jakarta –
Pesawat Haji Garuda Indonesia dilanda masalah. Kali ini, tiga kloter penerbangan jemaah haji asal Solo, Jawa Tengah, menurut data Kementerian Agama mengalami penundaan atau penundaan penerbangan, terjadi akibat rusaknya salah satu pesawat yang ditumpangi jemaah haji.
Penerbangan sempat tertunda berjam-jam, Kementerian Agama langsung melayangkan surat protes dan teguran keras kepada Garuda Indonesia.
Kementerian Perhubungan sudah buka suara soal permasalahan yang terjadi di Garuda Indonesia. Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama, Garuda Indonesia, dan seluruh pemangku kepentingan terkait terkait permasalahan penerbangan yang terjadi di Garuda.
Bahkan, pihaknya telah memberikan teguran tertulis resmi kepada Garuda Indonesia ketika muncul insiden percikan api pada penerbangan Garuda Haji penerimaan Makassar.
Ya, apalagi beberapa waktu lalu ada peringatan adanya masalah mesin pada pesawat GA 1105 jenis Boeing 747-400. Masalah lainnya sudah dibicarakan dengan Kementerian Agama dan pemangku kepentingan terkait, Adita saat dihubungi detikcom, Jumat (24/5/2021). 2024).
Terkait kejadian di Solo yang terjadi baru-baru ini, Adita mengatakan Kementerian Perhubungan masih menyelidikinya. Jika ada masalah besar, Garuda akan diberikan peringatan resmi. “(Kejadian di Solo) masih dalam penyelidikan,” jelas Adita.
Sejauh ini Garuda Indonesia masih enggan berkomentar terkait kejadian di Solo tersebut. Menurut Kementerian Agama, awalnya Penerbangan Rombongan 41 atau SOC 41 di Solo seharusnya berangkat pada Kamis 23 Mei pukul 7.40 WIB, namun pesawat mengalami kerusakan.
Saat itu pertemuan sudah berada di lokasi fast track Bandara Adi Somarmo Solo. Akibat kerusakan mesin pesawat yang diperkirakan memakan waktu lama untuk perbaikannya, para jamaah dibawa ke kediaman haji.
Delay keberangkatannya cukup lama, hingga empat jam. Sempat tertunda, akhirnya rombongan SOC 41 diberangkatkan pada pukul 12.17 WIB dengan pesawat yang akan digunakan SOC-42.
Tertundanya Grup 41 membawa efek domino, muncul isu baru terkait keluarnya jemaah dari dua grup berikutnya. Untuk pengalihan SOC 42, jemaah haji harus menunggu hingga tujuh jam untuk kembali berangkat, karena adanya penundaan penerbangan sebelumnya. Penerbangan 42 rencananya lepas landas pada pukul 17.30 WIB, namun baru bisa terbang pada pukul 24.00 WIB.
Pesawat yang digunakan Flight Crew 42 sebenarnya ditugaskan ke Flight Group 43. Oleh karena itu, Grup Penerbangan 43 tidak dapat diberangkatkan dan harus menunggu 17 jam sebelum dapat lepas landas. (hal/fdl)