Jakarta –
Read More : Netizen Usia 20-an Ngaku Tuli Keseringan Pakai Headset, Waspadai Gejala Awalnya
Tim peneliti Swiss-Prancis menemukan makam berusia 4100 tahun di Saqqara, Mesir. Konon makam tersebut milik seorang dokter bernama Tetinebefou yang konon pernah merawat Firaun.
Meski artefak di dalam makam dijarah, peneliti dapat mempelajari lukisan dinding dan prasasti hieroglif di sini. Tabel tersebut menyajikan posisi dokter dan berbagai item yang digunakan dalam perawatannya.
Menurut Live Science, dokter yang merawat Firaun bergelar “Dewi-Penyihir Sarqet”, artinya dewi yang berhubungan dengan kalajengking. Dalam kepercayaan Mesir kuno, dewi dianggap melindungi tupai.
Gelar ini berarti bahwa dia adalah seorang spesialis luka keracunan,” kata Philippe Collombbert, kepala tim Swiss-Prancis dan Egyptologist di Universitas Jenewa, kepada Live Science.
“Teks tersebut juga menyebutkan bahwa dokter adalah ‘ahli tanaman obat’, sebuah gelar yang hanya ditemukan dalam satu penemuan lain dari Mesir kuno,” kata Collombbert. Selain gelar-gelar tersebut, prasasti tersebut menyatakan bahwa ia adalah “kepala dokter gigi”, gelar lain yang jarang terlihat.
“Bukti ‘gigi’ Mesir kuno sangat terbatas,” kata Roger Forshaw, dosen kehormatan di Pusat Biomedis Egyptology KNH di Universitas Manchester, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Gelar-gelar ini menunjukkan bahwa Tetinebefou berada di puncak profesinya.
Collombbert berkata: “Dia tentu saja adalah kepala dokter di istana kerajaan, jadi dia sendiri yang akan merawat katak itu.”
Makam Tetinebefou dihiasi dengan lukisan dinding warna-warni yang menggambarkan berbagai macam bejana, seperti vas dan yang menyerupai vas. Lukisan-lukisan tersebut juga memuat gambar-gambar abstrak berwarna-warni dan bentuk-bentuk geometris.
“Dindingnya seluruhnya dihiasi lukisan berwarna cerah dan segar! Kita lupa umurnya 4000 tahun!” tulis tim.
Tidak jelas dokter mana yang dilayani Firaun Tetinebefou. Ini mungkin termasuk Pepi II, yang memerintah dari tahun 2246 hingga 2152 SM, atau satu atau lebih firaun yang memerintah beberapa waktu setelahnya.
“Tidak ada sisa-sisa manusia yang ditemukan di makam itu,” kata Collombbert. “Makam itu hampir seluruhnya dijarah, kecuali lukisan dan prasasti di dinding.” Tonton video “Video: Tanda-tanda yang terkait dengan dugaan Marburg di Tanzania” (Video ) : Muncul Gejala Diduga Virus Marburg di Tanzania)” ( suk/kna)