Jakarta –
Read More : Mobil MPV Mewah yang Jemput Patrick Kluivert Setiba di Indonesia
Para ilmuwan tahu apa yang terjadi pada otak manusia sebelum mati. Pada tahun 2022, penelitian yang diterbitkan di bidang penuaan ilmu saraf menunjukkan bahwa otak tidak mati ketika seseorang meninggal, apa yang terjadi?
Sekelompok ahli saraf di University of Estonian Tartuko melakukan epilepsi melalui pasien yang berpengalaman.
Tim peneliti awalnya mencoba merawat pasien untuk merawat pasien dengan elektrofografi permanen (EEG). Namun, pasien mengalami serangan jantung dan meninggal.
Terlepas dari kasus yang tragis, tim peneliti memutuskan untuk menyelidiki pasien otak pasien. Mereka mengukur aktivitas otak selama 900 detik dan menyelidiki apa yang terjadi dalam 30 detik dan jantung menghentikan detak jantung.
“Hati berhenti di sekitar beberapa saraf osilasi yang disebut Gamba, tetapi osilasi lain seperti Delta, Alpha dan Beta,” kata Ajmal Zemmar, Ahli Bedah, Kamis (2.06). 2025 ke.
Para ilmuwan mengkonfirmasi adanya gelombang otak berirama ketika pasien meninggal. Model gelombang sangat mirip ketika seseorang bermimpi, mengingat ingatan, meditasi.
Ini memungkinkan Anda untuk menjelaskan mengapa orang hidup dalam kematian atau pengalaman animasi yang ditangguhkan sering kali menunda memori.
Osilasi otak (gelombang otak) adalah berbagai jenis yang didefinisikan sebagai aktivitas berirama dalam kehidupan manusia. Misalnya, ketika Gamma Alga berfokus pada seseorang, ia bermimpi mewakili ingatan atau informasi.
“Ini termasuk osilasi memori, otak dapat mendeteksi ingatan terbaru tentang peristiwa kehidupan penting sebelum kematian, mirip dengan pengalaman yang mendekati kematian,” kata Zemmar.
“Ini adalah sesuatu yang bisa kita pelajari dari penelitian ini, sementara kami suka menutup mata dan beristirahat, mereka dapat mengatur ulang beberapa momen terindah dalam hidup mereka,” katanya. Lihat video “Terungkap! Matthew Perry membunuh suntikan suntikan ketamin, catatan medis jatuh” (AVK / KNA)