Jakarta –
Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penatalaksanaan Penyakit Pasca Infeksi (Komnas PP KIPI) Prof. Hinky Hindra Irawan Satari mengatakan kasus kelainan vaksin AstraZeneca tidak berisiko ketika seseorang divaksinasi. lebih dari enam bulan hingga satu tahun yang lalu.
Berdasarkan penelitian aktif dan gagal hingga saat ini, tidak ada sindrom trombosis dengan trombositopenia yang menyebabkan perdarahan pada ribuan orang penerima vaksin COVID-19 AstraZeneca di Indonesia.
“Efek setelah vaksinasi (KIPI) terjadi ketika penyakit atau gejala muncul antara 4 hingga 42 hari setelah vaksinasi. Meski ada pasien TTS yang langsung ditemukan di Indonesia, namun hal tersebut bukan karena vaksin COVID-19 karena sudah terjadi ketika, ” kata Prof. Hinky dalam surat yang ditulis Kementerian Kesehatan Indonesia, Kamis (5/2/2024).
“Setahun atau lebih kita lihat dari Maret 2021 sampai Juli 2022. Setahun kita jalan karena belum ada tanda-tandanya, jadi kita jalan beberapa bulan untuk memenuhi ekspektasi apakah ada kaitannya atau tidak. berkembang tanpa TTS di AstraZeneca,” lanjut Prof Hinky.
Ia menjelaskan, gejala paling umum yang terkait dengan penyakit trombotik adalah pusing, masalah perut, dan tukak kaki. Jika trombosit masih rendah, bisa terjadi pendarahan hingga muncul warna biru pada hasil pemindaian.
“Namanya trombosis, penggumpalan darah. Kalau di otak timbul gejala pusing, mual di perut, kaki kaku. Kalau itu trombositnya berkurang, ada darah, warna biru di bekas suntikan, ya, itu terjadi, tapi setelah 4-42 hari. “Kalau sekarang terjadi ya, mungkin karena alasan lain, bukan karena vaksin,” kata Prof Hinky.
Jika Anda mengalami keluhan mengenai hal ini, masyarakat juga dapat mengeluhkan kondisi lain saat Anda melakukan vaksinasi di klinik setempat. “Puskesmas sudah dilatih, penelitian, riwayat kepemimpinan dan rujukan ke rumah sakit akan selesai pada akhirnya dilihat oleh Komite KIPI. Tindakan dan rekomendasi akan didasarkan pada bukti-bukti yang ada,” ujarnya.
Tonton video “Vaksin Covid-19 AstraZeneca Disebut Menimbulkan Beberapa Efek Samping” (naf/kna)