Jakarta –

OpenAI kembali mengembangkan layanan baru yang berpotensi mengganggu dominasi Google. Pencipta ChatGPT dikatakan sedang mengerjakan situs web yang akan bersaing dengan Google Chrome.

Menurut The Information, OpenAI telah bekerja sama dengan beberapa pengembang yang sebelumnya bekerja di Google, termasuk Ben Gudger dan Darren Fisher, yang merupakan anggota tim yang mengerjakan proyek Google Chrome.

Ini bukan pertama kalinya OpenAI mengecewakan Google dengan produk barunya. Beberapa waktu lalu, perusahaan besutan Sam Altman ini meluncurkan layanan mesin pencari SearchGPT untuk bersaing dengan Google Search.

Laporan tersebut mengatakan bahwa OpenAI sudah berdiskusi dengan perusahaan lain seperti konferensi media Conde Nast, perusahaan tiket online Eventbrite, perusahaan real estate Redfin, dan pengecer untuk proyek pencarian barunya.

OpenAI disebut sedang merundingkan fitur pencarian website pariwisata, katering, properti, dan ritel dengan beberapa mitra. Browser ini menggunakan mesin pencari ChatGPT dan GPT.

Namun dominasi Google Chrome di dunia browser tampaknya tidak akan goyah dalam waktu dekat. Menurut sumber, versi browser yang berfungsi tidak akan segera siap.

Tak hanya itu, OpenAI juga sedang dalam pembicaraan dengan Samsung untuk menghadirkan banyak fitur AI-nya ke ponsel Galaxy, menurut News dari PC Mag Minggu (24/11/2024).

Saat ini Google Chrome masih menjadi browser nomor satu di dunia. Data statistik counter yang dirilis Oktober lalu memperkirakan pangsa pasar Google Chrome di pasar browser seluler sebesar 96 persen, sedangkan pangsa pasar desktop sebesar 77 persen.

Namun masa depan Google Chrome saat ini berada dalam ketidakpastian. Segera setelah itu, Departemen Kehakiman AS meminta Google menjual Chrome untuk mengakhiri monopoli ilegalnya. Tonton video “Video: Pengguna ChatGPT akan dikenakan biaya berlangganan bulanan sebesar Rp 334 ribu” (vmp/vmp)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *