Jakarta –
Read More : Prabowo-Gibran Presiden & Wapres Terpilih, Erick: Kemenangan Seluruh Rakyat
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan penarikan utang pemerintah mengalami penurunan signifikan hingga April 2024, realisasinya lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Angkanya saat ini Rp 119,1 triliun atau 51,2%.
Pembiayaan utang dalam APBN mencapai Rp648 triliun. Realisasi per 30 April untuk pembiayaan anggaran baru sebesar Rp71,1 triliun, artinya hanya 13,6%, jauh di bawah target APBN dan juga untuk pembiayaan utang, bahkan dengan diterbitkannya APBN. SBN,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam konferensi pers KiTA APBN, Senin (27/5/2024).
Datanya adalah pembiayaan utang sebesar Rp119,1 triliun atau turun 51,2%, kemudian penerbitan SBN Rp128,6 triliun atau turun 46,4%.
“Sebenarnya penerbitan SBN kita neto Rp 128,6 triliun dibandingkan target APBN Rp 666,4 triliun artinya 19,3%, di bawah 20%,” ujarnya.
Sedangkan pembiayaan non utang sebesar Rp 48 triliun. Pembiayaan non utang ini termasuk pembiayaan investasi pemerintah. Sri Mulyani mengatakan, kondisi investasi tetap aman dan diharapkan dapat mendukung percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Situasi ini sebenarnya cukup menguntungkan kita, seperti yang saya jelaskan sebelumnya yang kita lihat di bulan April, dengan adanya volatilitas, kepanikan atau sedikit peningkatan volatilitas di pasar keuangan, termasuk dalam hal ini pasar obligasi, nilai tukar dan saham, jelasnya (ada/rrd).