Jakarta –

Pemerintah Kabupaten Bogor (PEMCAB) Jawa Barat berjanji akan menampung pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Wisata Puncak yang akan dikelola pada Kawasan Rekreasi Massal Gunung tahap kedua. Toko-toko terisi 50 persen dan ruang tambahan akan segera disediakan.

Prinsipnya adalah pengorganisasian, pemindahan, dan pemukiman kembali, sebagaimana Pemkab Bogor membangun resor melalui Kementerian PUPR dengan dukungan pemerintah pusat, kata Bupati Bogor Asmawa Tosepu usai memimpin aksi pembendungan di Sisarua, Senin (27). /8/2024).

Dia mengatakan, lebih dari 50 persen kios di Kawasan Rekreasi Massal Gunung dipenuhi pedagang kaki lima pada pemantauan tahap pertama.

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) selaku pemilik lahan bersedia memberikan lahan tambahan untuk memperluas kawasan resor.

“Semua pedagang yang menempati bangunan liar tersebut sudah menyiapkan lapak atau lapaknya di Kawasan Rekreasi Massal Gunung yang sangat representatif. PTPN akan memberikan lahan jika mereka membutuhkannya,” kata Asmawa.

Sementara itu, Direktur PT Sayaga Visata Supradi Jufri yang mengelola Gunung Mass Resort menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Bogor telah melakukan pendataan PKL di kawasan wisata Puncak sejak tahun 2016.

Saat itu lebih dari 1000 pedagang terdaftar. Sejak saat itu, ada pula yang ditempatkan di tempat parkir di sepanjang jalur wisata Pancak.

Beberapa diantaranya sudah diberikan tempat di tempat istirahat massal Gunung. Faktanya, beberapa pedagang asongan yang disiplin saat ini memiliki kunci tempat tersebut dan mereka hanya perlu menempatinya, kata Juffry.

Menurutnya, Pemkab Bogor saat ini sedang mengusulkan pengembangan kawasan rekreasi PTPN yang luasnya 7 hektare.

“Kami akan kembangkan 3,8 hektare karena saat ini lahan parkir masih belum mencukupi. Jadi nanti akan dialokasikan 70 persen lahan parkir lagi,” ujarnya.

Pada Pengelolaan Kawasan Wisata Punchak tahap kedua ini, ada 196 bangunan liar yang disasar. Namun, sekitar 96 bangunan dibongkar oleh pemiliknya.

Pada penindakan lapak jajanan tahap pertama, Senin (24/7), Pemkab Bogor meratakan 329 bangunan di sepanjang jalur Punchak, meliputi 185 bangunan dari Ganrol hingga Kawasan Rekreasi Gunung Mas dan 144 bangunan di Simpang Taman Safari. Indonesia ke Kawasan Rekreasi Gunung-Mas.

Pemkab Bogor akan memastikan perekonomian pedagang kaki lima di kawasan wisata akan meningkat setelah pindah ke Gunung Mas Resort.

Pembangunan pusat rekreasi seluas 7 hektar milik PT Perkebunan Nusantara sedang berlangsung pada tahun 2020-2021.

Kawasan Rekreasi Massal Gunung mempunyai kapasitas 516 kios yang terdiri dari 100 kios pedagang basah seperti sayur mayur dan buah-buahan dan 416 kios pedagang kering seperti oleh-oleh dan jajanan. Masing-masing kios memiliki luas lahan basah dan kering seluas 11 meter persegi.

Sementara pantauan detikTravel, Senin (26/8), pada pembongkaran bangunan liar tahap kedua di Jalan Raya Punjak, sejumlah pedagang mengaku belum menemukan lokasi pengganti. Salah satu PKL yang digerebek, Subuh, belum menerima kunci kiosnya.

“Hari ini ada 196 pedagang yang belum mendapat relokasi karena kurang komunikasi. Seharusnya pemerintah provinsi, legislatif, dan eksekutif membantu kami, khususnya warga Kabupaten Bogor,” kata Fajar kepada detikTravel kemarin.

Fajr, salah satu perwakilan pedagang asongan di sana, mengaku sudah mengajukan dua surat ke DPRD untuk didengarkan namun tidak membuahkan hasil, artinya tidak ada tanggapan. Bahkan, dia secara pribadi belum mau memindahkan usahanya ke Gunung Mas Resort.

“Kami sudah dua kali mengirim surat ke KRDP, tapi tidak ada tanggapan. Seharusnya surat itu (permintaan penonton) dikabulkan. Mau tidak mau, saya tahu itu program pemerintah. Karena saya di kawasan perkebunan, pemerintah sudah mengeluarkan surat edaran kepada saya. “Saya tahu,” katanya, “kemacetan lalu lintas di Punjak. Karena” (Fem/Fem) Simak videonya.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *