Jacarta-
Chandra Asri Group, pemilik Proyek Penyelamatan Kimia Kambing-etilen Dikloride (CA-EDC) di Cilegon Banten, membuka suara yang terkait dengan penerbangan yang dialami dalam bisnis lokal dari organisasi komunitas (organisasi publik).
Masalah ini dicuri oleh investor dengan grosir/bkpm, pemerintah daerah dan pemerintah kota Cilegon, pusat dan industri dan industri (Kadine) dan Kota Cilegon. Diskusikan ini.
“Kami berterima kasih atas promosinya. Tentu saja, Candra Asri terus berinvestasi di Indonesia untuk memastikan pertumbuhan 8%ini.
EDI kemudian meminta maaf atas penerbangan Proyek Pabrik CA-EDC Chandra Ari. Tetapi menurutnya, masalah ini tidak menjelaskan secara rinci penyelesaian masalah, tetapi setidaknya itu bisa ditangani.
“Kami juga meminta maaf atas kebisingan proyek ini kemarin. Saya harap setidaknya akan selesai. Kami adalah kekuatan umum untuk menumbuhkan Indonesia,” jelasnya.
Selain itu, EDI berharap bahwa peristiwa seperti pakaian yang dilakukan oleh Cadine dan CSO tidak akan diulang. Proyek konstruksi pabrik kimia dapat dioperasikan sesuai dengan seri sebelumnya.
Edi berkata, “Kami berharap bahwa kami akan dapat terus dengan lancar sesuai dengan waktu yang ketat yang ingin kami capai. Kami berharap kami tidak akan menginginkan lagi di masa depan untuk kolaborasi dan inovasi ini.”
Untuk informasi, Wakil Direktur Wakil Direktur Investasi dan Wakil Direktur BKPM Todotua Pasaribu mengadakan pertemuan dengan beberapa bagian dalam kasus proyek Pt Chandra Asri Alkali (PT CAA) di Cilegon Banten oleh Cilegon.
Pertemuan tersebut terkait dengan Dewan Direktur Chandra Asri dan Pemerintah Banden Regional, bandit polisi setempat dan perwakilan Cadin. Menurut Todotua, ia secara langsung diperintahkan oleh Presiden Praboro Subianto untuk menangani masalah ini oleh Menteri Investasi dan Down/BKPM Rosan Roslani.
“Pertemuan itu sebenarnya telah melakukan investasi saat ini dan bagian streaming saat ini. Kami sekarang sudah selesai karena kami diperintahkan oleh presiden dan menteri eksternal (Rosy) untuk mempromosikan kasus di wilayah Cilegon,” katanya.
Todotua mengatakan pemerintah menyesali insiden itu dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Dia juga mengatakan dia akan menyerahkan kasus ini ke polisi Banten setempat. (IGO/FDL)