Jakarta –
Read More : Daftar Orang Terkaya RI yang Ikut Sambut Paus Fransiskus di Istana
Pemerintah Indonesia telah membatalkan insentif untuk mobil hybrid. Pasalnya, penjualan mobil tersebut dinilai tinggi. Bahkan, saat penjualan di Thailand meningkat, pemerintah memberi insentif pada mobil hybrid.
Menurut Nation Thailand, penjualan mobil di Negeri Gajah Putih itu turun total 23,9 persen dalam empat bulan pertama tahun 2024. Situasi ini serupa dengan yang terjadi di Indonesia.
Namun di saat yang sama, penjualan mobil hybrid di Thailand meningkat 56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Mobil tersebut terjual 10.208 unit dalam empat bulan pertama tahun ini.
Meski penjualan sudah tinggi, pemerintah daerah memberikan insentif tambahan untuk kendaraan hibrida. Sebelumnya pajaknya sebesar 11 persen, namun pada tahun 2028 hingga 2035 akan turun menjadi 6-9 persen, tergantung banyaknya gas pencemar.
“Dalam 5-10 tahun ke depan, sebagian besar penjualan akan berasal dari kendaraan hibrida dan listrik. Negara ini memerlukan langkah-langkah untuk mendukung kendaraan hibrida guna menarik investasi berkelanjutan,” kata Narith Terdsterasukdi, sekretaris jenderal Dewan Investasi Thailand.
Namun tidak semua produk dan produsen bisa memanfaatkan insentif ini. Sebab, seperti halnya di Indonesia, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Berikut ringkasannya: Aturan tersebut berlaku mulai tahun 2028 hingga 2035. Beasiswa ini akan berlaku bagi produsen mulai tahun 2024 dengan minimal 3 miliar baht atau 1,3 triliun rubel. Kendaraan harus mematuhi peraturan tingkat kandungan lokal atau umumnya TKDN. Di Indonesia, mobil harus dilengkapi dengan standar keselamatan dan produk.
Kebijakan insentif kendaraan hybrid bertujuan untuk menarik investasi sekitar 50 miliar baht atau Rp 22,6 triliun. Langkah pemerintah ini diharapkan semakin memperkuat posisi Thailand sebagai pemimpin pasar kendaraan hybrid di Asia.
Sementara itu, pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Perekonomian Airlanga Hartarto telah memutuskan tidak akan ada insentif mobil hybrid di Indonesia. Pasalnya penjualan mobil hybrid dinilai memuaskan.
“Yang pasti kebijakan untuk mobil sudah diberikan, jadi tidak ada perubahan/penambahan kebijakan lainnya. Kalau kita lihat penjualan mobil hybrid hampir dua kali lipat penjualan BEV. Jadi produk hybrid sudah jalan. Ini mekanismenya saat ini,” kata Aerlanga. Lihat “RI Kirim Bantuan Logistik untuk Korban Banjir Libya, Tempat Berlindung di Rendang” (sfn/dry)