Jakarta –
Menteri Perdagangan Thailand Phumtham Wechayachai mengatakan pemerintah ingin menjual sisa berasnya. Tidak tanggung-tanggung, umur padi adalah 10 tahun atau sepuluh tahun.
Phumtham mengatakan dia ingin melelang sisa beras dari program pinjaman beras kontroversial di bawah mantan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra. Dengan cara ini, setidaknya pemerintah bisa mendapatkan sejumlah uang.
“Ini lebih baik daripada membiarkan beras membusuk tanpa manfaat,” kata Phumtham, dikutip Bangkok Post, Rabu (15/5/2025).
Yingluck sebelumnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup setelah dinyatakan bersalah melakukan kelalaian dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara atas rencana penyelamatan beras pemerintah yang menelan biaya miliaran dolar AS.
Saat kembali ke Phumtham, ia menegaskan bahwa kualitas beras bisa ditingkatkan dengan menggunakan teknologi modern sehingga bisa dimakan meski beras sudah berumur sepuluh tahun. Hal ini sebagai respons terhadap kekhawatiran mengenai aflatoksin yang menyebabkan kanker.
Sebelumnya, Perdana Menteri Srettha Thavisin mengatakan pemerintah akan mengirimkan sampel beras yang telah dibuat selama sepuluh tahun untuk diuji di laboratorium guna memastikan keamanannya.
Seorang ahli kimia terkemuka yang diminta media untuk menguji produk tersebut mengaku telah mendeteksi aflatoksin pada beras tersebut. Aflatoksin dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker hati.
Terkait hal tersebut, Menteri Pertahanan Thailand Sutin Klungsang membantah rumor kementeriannya akan membeli beras yang telah memberi makan tentara selama sepuluh tahun.
Tonton juga videonya: Jokowi Senang Lihat Harga Beras Rp 12.600/Kg di Muna Barat
(kembali/kembali)