Jakarta –

Menteri Keuangan Sri Mulian Indrawati menyebut dana bantuan sosial (banso) yang dikeluarkannya sebesar Rp 43,3 triliun pada kuartal I 2024. Sri Molyani mengatakan hal itu juga terungkap saat sidang di Mahkamah Konstitusi (MK).

“Untuk belanja bansos yang mencapai Rp43,3 triliun, naik Rp35,9 triliun dari tahun lalu yang low base, dimana saya sudah pindah ke Mahkamah Konstitusi,” kata Sri Mulian dalam konferensi pers APBN Kita. Jumat (26/4/2024).

Sri Molyani menjelaskan, pada triwulan I tahun 2023 yakni Januari hingga Maret, pemanfaatan dana bansos masih rendah. Sebab, Kementerian Sosial (Kemensos) tengah melakukan penyesuaian terhadap Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Penyesuaian ini menyebabkan sedikit keterlambatan pelaksanaan bansos pada bulan Desember hingga Maret.

Sri Molyani menjelaskan, “Tahun 2024 kembali bisa dilakukan tanpa kendala baik DTKS maupun cara transfernya, baik melalui bank maupun melalui PT Pos. Jadi bisa berjalan pada bulan Januari hingga Maret.”

Selain itu, rincian biaya bansos adalah:

– Kementerian Sosial Rp. 20.4 T : Penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Kartu Sembako kepada 18,7 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

– Kementerian Kesehatan Rp. 11.6 : Penerima Bantuan Partisipatif (PBI) JKN bagi 96,7 juta peserta miskin yang biaya kepesertaannya ditanggung negara.

– Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 9,9 T: Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 7,9 juta pelajar dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk kuliah untuk 605,4 ribu pelajar.

– Kementerian Agama 1,4 T: bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 1,5 juta siswa dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk 37,1 ribu siswa.

– BNPB Rp. 34 miliar: pelaksanaan tanggap darurat bencana. (fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *