Jakarta –

Wabah perang tarif diperkirakan akan mempengaruhi empat investasi di Indonesia. Wakil Menteri Investasi dan Grosir/Bos BKPM Todotua Pasial mengatakan perubahan itu terjadi hanya dalam 1-3 bulan ke depan.

Perubahan pertanyaan yang terkait dengan negara -negara asing yang merupakan investor terbesar di Indonesia. Selama periode ini, Singapura, Hong Kong, Cina, Malaysia, di Jepang menerima gelar sebagai investor terbesar di Indonesia.

“Terutama sekarang setelah perang tarif ini, kita pasti akan melihat mungkin 1-2 bulan, 3 bulan pasti akan menjadi gerakan, tetapi ini masih merupakan monitor,” kata Todotua tentang seri Detikcom Indonesia untuk berbicara, Rabu (29/04/2025).

Diduga tidak ada gerakan yang signifikan di negara -negara timur, seperti Cina, Jepang atau Korea Selatan. Dia menambahkan bahwa Indonesia benar -benar sangat menarik di kalangan investor asing.

Selain negara -negara ini, Indonesia juga dipandang oleh Amerika Serikat (AS), Australia, di negara -negara Eropa. Beberapa investor juga menggunakan negara -negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia sebagai pusat yang diinvestasikan di Indonesia.

“Tetapi beberapa negara yang benar dari tahun ke tahun, meskipun meningkat di Asia, memiliki Jepang, memiliki Korea, jadi beberapa negara Eropa di Australia,” katanya.

Menurutnya, Indonesia adalah negara hubungan antara daerah timur dan barat dunia, juga utara dan selatan. Dia menganggap Indonesia cukup strategis sebagai tujuan investasi.

“Kami adalah negara perantara yang menghubungkan Timur dan Barat, kemudian Utara dan Selatan. Oleh karena itu, ini strategis, dan ini benar -benar bertanya -tanya apakah perubahan kepentingan investor, ya, pasti akan,” pungkasnya.

Periksa juga videonya: Airlangga tentang hasil perdagangan tarif Trump: apresiasi AS terhadap Republik Indonesia

(ILY/ARA)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *