Batavia –
Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp28,7 triliun untuk memperkuat Dana Cadangan Pangan Pemerintah (GFP).
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan CPP penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Terutama di lingkungan yang tidak menentu akibat perubahan iklim. Kebijakan ini sejalan dengan Keputusan Presiden No. 125 Tahun 2022 yang mengatur tentang pelaksanaan CPP.
Arief menegaskan, stok beras di Bulog selalu terjaga di atas 1 juta ton, meski bantuan pangan terus disalurkan pemerintah. Untuk memperkuat cadangan, Arief Bulog juga memerintahkan penyerapan beras di desa sebanyak 600.000 ton.
“Hal ini menunjukkan bahwa CPP berperan penting dalam menjaga stabilitas harga pangan dan penyediaan pangan bagi masyarakat,” kata Arief saat membuka BAPANAS Awards 2024 di Batavia (29/7/2024).
Pinjaman ini dalam rangka penguatan CPP pada tahun 2024. Menurut dia, dengan stok CPP yang kuat dan stabil, tantangan pangan dapat diatasi pada tahun ini. Pemerintahannya dimulai di Himbara. Dari Keputusan Presiden Nomor 125 Tahun 2022
Dan ini penyalurannya Rp 5 triliun di ID Food, sisanya Rp 23 triliun di Bulog, jelas Arief.
Badan Pangan Nasional tetap mengelola sumber daya pangan yang dikelola oleh Badan Urusan Logistik atau Bulog.
“Pemerintah mempunyai tiga tujuan utama yang harus dicapai untuk mewujudkan pemerintahan nasional, yaitu industri, perekonomian dan pangan. Tujuannya untuk memperkuat dukungan pemerintah untuk menjaga kekuatan stok pangan dan petani ketika harga jatuh,” tambah Arief. (fdl/fdl)