Jakarta –

Read More : Pembentukan Kopdes Merah Putih Bakal Disesuaikan dengan Potensi Desa

Pemerintah Regigy (Pemkab) memegang tradisi tradisional Kulon Progo Nyadran Agung sebelum Bulan Suci Ramadhan 2025. Tetapi tanpa prosesi budaya.

Tidak seperti tahun -tahun sebelumnya, kali ini acara tersebut dikemas dalam kemasan yang lebih sederhana untuk menyelamatkan pemerintah pusat, yang berarti kebijakan efisiensi.

Tahun ini, Nyadran Agung fokus pada kompleks tempat tinggal resmi Kulon Progo Regent, yang berada di bagian utara Wates Square. Parade yang terorganisir termasuk doa umum dan komentar kepada Bupati Kulon Progo resmi.

Ini berbeda dari tahun lalu, acara ini tanpa keterlibatan publik. Sebelumnya, masyarakat dapat berpartisipasi dalam parade budaya rantai gunung, yang merupakan penanda logam Nyadran Agung Kulon Progo. Kedua agenda dihapuskan.

Eke Prayata, kepala Kantor Kebudayaan Kulon Progo, mengatakan bahwa kemasan Nyadran Agung hanya memiliki dampak dari anggaran yang ditulis ulang oleh pemerintah pusat.

“Arahnya juga dalam kepemimpinan, karena sekarang banyak anggaran dimaksudkan untuk diarahkan kepada masyarakat untuk terus reformasi, sekarang kami tidak memiliki kegiatan. Ini penting,” katanya dalam kutipan pada hari Jumat (21.02.2012).

“Jadi, melalui manajemen, aktivitas pemrosesan budaya seni berhenti, besok sangat mungkin jika situasinya mungkin tahun depan, tetapi tahun ini kami tidak menyimpan Nyadran besar, penting untuk mengirimkannya kepada para pemimpin hantu Kulon Progo.”

Selain itu, Eka mengatakan bahwa ini adalah upaya untuk mempertahankan perasaan Kulon P Proo sebagai akibat dari konsentrasi anggaran, yang menyebabkan penundaan dalam banyak proyek pembangunan infrastruktur.

“Ini adalah bentuk empati untuk menunda komunitas ketika kami melakukan kegiatan yang berlebihan,” katanya

Eka mengatakan bahwa kali ini kegiatan Nyadran Agung hanya diikuti oleh perwakilan terbatas desa, Whawon, Organisasi Deviasi Regional (OPD) dan Forkompinda Kulon Progo. Jumlah total peserta diperkirakan hanya pada 150 orang.

“Kami memperkirakan bahwa ada 150 orang, hanya pemimpin OPD, Panewu, Lurah dan Forkompinda,” katanya.

Eka mengatakan bahwa anggaran juga diperbarui disesuaikan kegiatan budaya Kulon Progo. Jika Anda dapat melibatkan banyak orang sebelumnya, sekarang Anda harus dibatasi.

“Jika tidak ada aktivitas pemotongan, misalnya, anggaran rendah, misalnya, adalah 50. Jika aktivitas tetap ada. Sederhananya. Misalnya, jumlah seniman berkurang. Setidaknya ada kegiatan,” katanya.

Yang tidak dapat dilakukan untuk periode kegiatan fisik, seperti gamer dan kostum seni.

“Aktivitas fisik yang tertunda, seperti dukungan dukungan gamelan, kostum seni dan sebagainya,” katanya.

Kantor Kebudayaan Kulon Progo tidak menyebutkan nominal tentang anggaran yang diterima tahun ini. Tapi dia pikir itu akan jauh dari tahun -tahun sebelumnya.

“Tentu saja, kemudian, setelah ditandatangani, jika kemarin, itu 24 miliar rp, itu akan di bawah 10 miliar rp,” katanya.

——

Artikel ini disiarkan di Deta. Lihat “Acara Air Berpengalaman Saat Bermain Offroad di Yogyakarta” (UPD/UPD)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *